Sex & Relationship
Anda Punya Pasangan Penyandang Disabilitas? Ini Kata Psikolog

26 Apr 2017


Foto: Fotosearch



Menyatukan dua hati tentunya tak pernah mudah. Terlebih lagi ketika memiliki pasangan seorang difabel, pastinya akan dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks.
Apa Kata Psikolog? Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, S.U., ahli psikolog klinis dari Universitas Gadjah Mada menjawabnya.
 
Bisa dimengerti jika orang tua sangat khawatir akan keselamatan diri dan kemungkinan anaknya yang tunarungu dimanfaatkan orang lain. Hal itu yang membuat mereka selalu khawatir dan terus memonitor hubungan si anak dengan kekasihnya. Masalah ini harus dijembatani dengan adanya edukasi pada orang tua akan ketulusan kekasihnya dan pentingnya memberi kemandirian pada si anak dalam menentukan sikap, terlebih ia sudah berusia  33 tahun.

Jika intervensi orang tua terlalu kuat tentunya ini akan rentan menimbulkan konflik dalam hubungan bagi pihak orang tua maupun pasangan ini. Makin si anak tergantung pada orang tua, mereka akan  makin senang bisa menguasainya. Tak heran kehadiran kekasih yang dianggap membuat si anak lebih menurut padanya, membuat orang tua kurang menyukainya. Bukan tak mungkin kelak si orang tua akan turut mendikte kekasih anaknya demi ‘melindungi’ anaknya.

Perlu dipikirkan secara objektif dengan mencatat keuntungan dan kerugian atau tantangan yang akan dihadapi jika meneruskan hubungan ini. Jika ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan, sebaiknya memisahkan diri dari orang tua, tanpa menghilangkan sikap hormat dan silaturahmi dengan mereka.

Berbeda jika pasangan mengalami difabel tiba-tiba. Sebagai istri dibutuhkan pengertian, memberi perhatian lebih  dan kesabaran ekstra, mengingat seseorang pasti akan mengalami guncangan emosi hebat setelah musibah yang menghilangkan mobilitasnya. Rasa inferior dan putus asa akan mendorong pasangan bersikap negatif, seperti marah-marah, curiga, sensitif, yang merupakan ekspresi dari depresi yang dialaminya.

Sang istri memang harus memberikan suaminya kegiatan positif yang bisa membangkitkan semangat dan perasaan berharganya kembali. Agar sikap negatif dan depresinya lambat laun menyurut.  (f)
 
 


Topic

#pasangandifabel, #masalahpernikahan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?