Celebrity
Ge Pamungkas Menolak Dibilang Ganteng

18 Aug 2014

“Komedian itu lebih diuntungkan kalau wajahnya nggak cakep-cakep amat,” cerita komika Ge Pamungkas kepada CC. Ternyata terlahir dengan wajah lumayan justru tidak dianggap Ge sebagai kelebihan untuk bergelut di dunia hiburan. Soalnya, menurutnya orang-orang—terutama penonton cewek—jadi lebih memerhatikan wajahnya ketimbang performance-nya di panggung.
“Suka kecewa aja kalau menerima komentar, ‘Kak Ge ganteng banget sehabis manggung,” kata Ge jujur. Ups…

Cita Cinta (CC): Bukannya nilai lebih, ya, jadi komika berwajah ganteng?
Ge Pamungkas (GP): Saya lebih suka dibilang lucu ketimbang ganteng. Kalau lucu, kan, usaha saya. Wajah ganteng itu usaha orangtua dan Tuhan, hehehe…Intinya, sih, saya sudah berusaha keras menulis materi. Ketika orang lebih ngeh pada penampilan saya—bukan materi yang dibawakan—itu nggak banget rasanya.

CC: Apa defenisi lucu menurut Anda?
GP: Defenisi lucu, ya, orang tertawa, tapi belum tentu lucu yang ‘berhasil’. Stand-up comedy adalah ilmu seni yang bisa dinilai berhasil kalau bisa menggerakkan orang-orang lewat tiga hal: hati, pikiran, dan badan.

CC: Anda sendiri merasa lucu?
GP: Dulu saat awal-awal stand-up, saya merasa lucu banget, tapi sekarang yang saya pikirkan bukan lucunya lagi. Melainkan apakah informasi yang saya sampaikan itu benar atau nggak. Jangan sampai saya menyebarkan informasi yang salah.



CC: Ada materi lawakan yang dihindari?
GP: Yang menjelek-jelekkan kecacatan fisik, selain itu semuanya saya hajar saja hehehe…


CC: Bagaimana dengan materi politik?
GP: Justru materi politik yang asyik dan saya tertantang banget untuk membahasnya. Apalagi kalau kita ngebahasnya bukan secara langsung. Misalnya gini, kita ngomongin soal sepatu, tapi sebenarnya yang kita singgung itu soal problem politik yang sekarang sedang panas. Jadi, meskipun kita nggak ngomongin masalahnya secara langsung, tapi orang sudah paham maksudnya.

CC: Punya komedian yang dikagumi?
GP: Banyak banget! Saya paling salut sama Warkop, Bagito, Ateng, Taufik Savalas. Kalau komedian yang sekarang, tuh, Komeng, Ronald, Rico Ceper, dan Cak Lontong.

CC: Senang nonton Indonesia Lawak Klub?
GP: Iya. Saya suka mengamati cara mereka berinteraksi. Keren banget! Mereka bisa ngumpan terus yang pancing orang lain—kayak langsung ‘tektok’ gitu. Seperti ada benang yang menyatukan isi kepala mereka. Kalau saya, kan, ngumpan sendiri, mancing sendiri. Saya juga merasa belum punya ciri khas, nih, perlu banyak belajar lagi.

CC: Sudah merasa nyaman di dunia stand-up comedy atau mau coba yang lain?
GP: Hmm…sejauh ini saya let it flow aja. Saya punya banyak rencana sebenarnya. Ada keinginan untuk melanjutkan kuliah lagi di luar negeri, Hukum Kelautan. Ada juga rencana menikah dengan pacar. Soal karier apakah tetap di dunia stand-up comedy atau nggak, semua tergantung saya sendri. Apakah saya tetap mau belajar dan menulis materi atau nggak. Setelah bermain Comic 8, saya juga berkeinginan menjajal dunia akting.

CC: Kalau bermain sinetron?
GP: Hmm…ada tawaran, sih, tapi secara hormat saya tolak karena masih sibuk di stand-up. Kalau besok-besok ada yang nawarin lagi… ya, tetap saya tolak, hehehe…

Ester Pandiangan
Foto: Junarta Taufik


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?