Health & Diet
5 Kesalahpahaman Tentang Sikat Gigi

8 Jul 2014

Sikat gigi adalah kegiatan rutin sehari-hari yang sudah seperti kebiasaan. Pasti, kan, setiap mandi, selalu sikat gigi. Namun, biarpun rutin, belum tentu hasilnya dapat benar-benar dirasakan oleh kita. Penyebabnya, seperti dilansir Redbookmag.com bisa jadi gara-gara salah satu hal berikut ini:

Menggunakan bulu sikat gigi yang keras
Sikat gigi berbulu keras digunakan pada gigi palsu. Sedangkan, selain gigi asli, gusi harus dilindungi dengan menggunakan sikat gigi berbulu halus, bahkan kalau bisa bulu sangat halus.

Menyikat dengan tenaga kuda
Kalau kita terlalu kuat menyikat, bahkan ketika memakai sikat berbulu halus, tetap bisa melukai  gusi dan lambat laun mengikis lapisan enamel gigi. Sikat gigi dengan tekanan sedang—tekanan terlalu halus juga membuat kotoran tidak terangkat sempurna. Kalau menggunakan sikat gigi elektronis, cukup nyalakan sikat gigi dan berpindah dari satu ke gigi lain tanpa menekannya.

Tidak dua menit
Dua menit adalah waktu ideal untuk menyikat gigi, baik sikat gigi secara manual atau elektris.

Mengabaikan lidah
Lidah menjadi tempat ‘mendarat banyak bakteri hasil kita makan dan minum. Kumpulan bakteri ini meningkatkan risiko sakit pada gigi dan mulut seperti cavities, gingivitis, dan bau mulut tak sedap. Sikat seluruh permukaan gigi—bagian depan dan belakang.

Menyimpan sikat gigi sembarangan
Misalnya, dalam tas kecil untuk traveling. Kita mungkin berpikir cara tersebut dapat melindungi sikat gigi dari bakteri, tapi cara ini malah memerangkap bakteri yang menempel. Satu lagi, jangan membersihkan sikat gigi pakai mesin pencuci piring. Cara ini juga membuat bulu rusak sehingga tidak berfungsi lagi. Simpan di tempatnya yang telah dibuat khusus. (MEIRANIE NURTAENI/FOTO:IST)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?