Gangguan cemas bisa dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: gangguan cemas menyeluruh, gangguan cemas panik, phobia (termasuk di antaranya agoraphobia dan social anxiety disorder, separation anxiety disorder dan childhool anxiety disorder."Tapi, yang paling sering ditemukan di masyarakat adalah dua yang disebut pertama, yaitu gangguan cemas menyeluruh dan gangguan cemas panik," lanjut dr. Andri.
Pada gangguan cemas menyeluruh, individu merasa cemas berlebih terhadap segala sesuatu di dalam kehidupannya. Seperti seorang calon ibu yang khawatir pada masa depan anaknya padahal masih berada dalam kandungan.
Lain lagi dengan gangguan cemas panik, karena gejala utamanya adalah jantung berdebar dan terasanya tiba-tiba, pasien sering menyalahartikannya sebagai gangguan jantung. Padahal setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh ternyata nggak ditemukan kelainan.
"Sayangnya pasien dengan gangguan cemas panik suka berkeras dengan mencari pertolongan hanya di klinik penyakit dalam atau jantung, bukan psikiater.
Bisa disembuhkan, kok!
Seperti gangguan jiwa pada umumnya, gangguan kecemasan, pun bisa diobati. Berhubung penyebab utamanya stres berkepanjangan, tentu saja salah satu upaya terpenting mengatasi stres dengan psikoterapi.
"Saya selalu memberi PR pasien agar mereka berusaha mengenali kondisi yang bisa memicu stres dalam kehidupan mereka," saran dr. Andri.
Selain itu, berhubung gangguan cemas juga terjadi akibat mekanisme otak yang salah pengobatan secara medis perlu dilakukan. "Caranya dengan memberi obat antidepresan. Dosis dimulai dari yang paling sederhana sampai optimal. Biasanya butuh waktu antara tiga sampai sembilan bulan, tergantung kebutuhan pasiennya," papar dr Andri. CC
