Reviews
Banda: the Dark Forgotten Trail vs the Battleship Island, Sama-Sama Menguak Sejarah Pahit Penjajahan Lewat Film

17 Aug 2017


Foto: dok. Likelife film, CJ Entertainment 
 
Jelang perayaan kemerdekaan biasanya film bertema partriotik atau memiliki muatan sejarah menghiasi layar bioskop di sebuah negara. Seperti yang terlihat di bioskop saat ini, yaitu Banda: The Dark Forgotten Trail, yang mulai tayang pada 31 Juli, bertepatan dengan peringatan 350 tahun Perjanjian Breda. Perjanjian ini menandai penyerahan Pulau Rhun di Kepulauan Banda dari Inggris kepada Belanda, untuk ditukar dengan Manhattan dan New York. Film ini rasanya tepat untuk ditayangkan jelang perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.
 
Menarik juga disimak, pada Agustus ini, CGV jaringan bioskop asal Korea Selatan juga menayangkan The Battleship Island, jelang perayaan hari kemerdekaan Korea Selatan, 15 Agustus. Kebetulan, Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memerdekakan diri dari penjajahan Jepang. Kemiripan lain, keduanya sama-sama berusaha menguak peristwa yang terjadi di kepulauan Banda dan pulau Hashima, yang dulu pernah memegang peranan penting bagi penjajah karena menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kepulauan Banda adalah penghasil pala, sementara pulau Hashima adalah tambang penghasil batu bara.
 
Namun, kedua film itu sama sekali berbeda meski memiliki tujuan yang sama. Dari genre, Banda: The Dark Forgotten Trail adalah film dokumenter. Sutradara Jay Subiyakto berusaha memotret kejadian sesungguhnya di kepulauan Banda pada abad ke-17 saat Belanda menancapkan kekuasaan lewat tuturan ahli dan catatan sejarah. Sementara, The Battleship Island adalah fiksi drama dengan latar belakang sejarah.
Sutradara sekaligus penulis skenario film, Ryoo Seung-wan membuat cerita dengan tokoh-tokoh imajiner berdasarkan hasil risetnya.
 
Kedua film pun sama-sama menguak kejahatan kemanusiaan dan pertumpahan darah yang terjadi pada masa kolonialisme. Film diharapkan dapat menjadi cara yang efektif untuk menggugah rasa nasionalisme.
 
Tentu saja salah satu syarat untuk membuat pesan dapat disampaikan dengan sempurna oleh sebuah film adalah film itu harus ada yang menonton. Apakah ini akan tercapai? Menurut filmIndonesia.or.id, film Banda, The Dark Forgotten Trail hingga 14 Agustus sudah ditonton 20.300, jauh dibanding The Battleship Island yang seminggu sejak tayang 26 Juli di Korea Selatan saja sudah disaksikan oleh lebih dari empat juta penonton.
 
Sementara untuk mencapai tujuan yang lebih jauh, film Banda, The Dark Forgotten Trail rencananya akan ditayangkan pada International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA), Belanda, pada 25 November nanti. Sebuah strategi untuk membuka mata dunia, bagaimana VOC dan Jan Pieterszoon Coen yang dianggap berjasa di negaranya  berlaku ‘tidak menyenangkan’ di Kepulauan Banda. Seperti kata Jay dalam temu media, di film ini ia ingin menunjukkan buruknya perlakuan Belanda di Indonesia.
 
Sementara The Battleship Island sengaja ditayangkan di hadapan pada diplomat dan staf UNESCO di Paris dan Seoul untuk menggugah UNESCO yang telah memberi predikat World Heritage pada pulau Hashima. Ryu Seung-wan menuturkan bahwa ia tidak bermaksud menciptakan kebencian pada Jepang tapi ia ingin mengungkap betapa perang dapat mengubah manusia menjadi monster mengerikan.
 
Terlepas dari efeknya pada hubungan antar negara, atau kontroversi yang muncul karenanya, kedua film tersebut bisa jadi cara populer untuk membuka wawasan bagi generasi tua maupun muda yang belum pernah mendengar sejarah tentang  apa yang terjadi dua tempat tersebut. Sebagian orang yang ingin ke Banda mungkin hanya mendengar tentang keindahan alam bawah lautnya, bukan sejarah Indonesia di sana. Pulau Hashima malah hanya dikenal sebagai pulau rongsokan yang ditinggalkan. Bagaimana pun selalu ada yang bisa dipetik dari sejarah. Seperti pesan yang dikatakan dalam Banda:  “Melupakan masa lalu sama dengan mematikan masa depan. ” (f)

Baca juga:
Tayang Mulai Hari Ini di Bioskop Indonesia, Ini 7 Fakta di Balik film Terbaru Song Joong-ki, the Battleship Island
Lee Jung-hyun, Turunkan Berat Badan Demi the Battleship Island
Kesan Song Joong-ki Tentang Peran Heroiknya di The Battleship Island
 


Topic

#koreancorner, #filmperjuangan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?