Profile
Silvia Halim Mengurai Kekusutan Jakarta

5 Sep 2018


PENGARAH GAYA FIQI BANAFSAJI, ARNI KUSUMADEWI, FEBIANCA PUTRI/
FOTOGRAFER @IFAN HARTANTO/ DIGITAL IMAGING @RENOPRIYONO/
RIAS WAJAH @INEZFAB/ TATA RAMBUT: DANIEL PUTRA (IG: @DANIELPUTRA)/
BUSANA @PEGGYHARTANTO/ AKSESORI  @ALENKAANDMARGO
 
 
Target pengoperasian MRT Jakarta pada Maret 2019 hanya tersisa beberapa bulan lagi. Silvia Halim (36), Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, yakin megaproyek transportasi modern ini akan selesai tepat waktu dan dinikmati warga Jakarta. Ditemui di sela-sela kesibukannya, ia bercerita tentang progress proyek MRT dan kemajuan wanita di dunia konstruksi, yang identik dengan dunia pria.
 
Mengejar Target

Beberapa bulan ke depan menjadi masa-masa sibuk bagi Silvia dan timnya. Ia dan seluruh tim harus menyelesaikan tahap akhir dari megaproyek MRT Jakarta. Fase satu MRT Jakarta rute Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 16 km, yang rencananya memiliki target menempuh Lebak Bulus - Bundaran HI dalam 30 menit!
 
“Kami satu tim di MRT Jakarta ini, terutama konstruksi, memang sudah tidak kenal waktu lagi. Practically 24/7 kita on call and stand by. Kami harus memastikan bahwa semua ini akan  berjalan dengan lancar. Beroperasinya MRT pada Maret 2019 adalah target bersama. Dan, kalau kita percaya bersama, tim akan memberikan apa pun yang dibutuhkan untuk memastikan hal ini terjadi,” katanya.
 
Pekerjaan fisik dari rel hingga stasiun sudah hampir selesai untuk mengejar target pengerjaan 96,6% pada akhir tahun ini. MRT Jakarta pun siap melakukan berbagai uji coba sebelum benar-benar dibuka untuk masyarakat luas. Dan tak kalah penting, menyiapkan masyarakat lewat program edukasi dan sosialisasi.
 
Sebagai moda transportasi yang baru di Indonesia, MRT Jakarta benar-benar dimulai dari nol. Inilah tantangan sekaligus pemicu semangat Silvia untuk memimpin proyek MRT ini. Proyek MRT Jakarta ini merupakan proses penting bagi bangsa Indonesia untuk belajar tentang transportasi modern. Itu sebabnya, dalam bekerja ia menerapkan prinsip terlibat langsung.
 
“Dengan terlibat langsung memungkinkan kita untuk belajar. Saya yakin, dengan kita belajar dari sekarang, di masa depan, tidak akan lama, kita sudah bisa membuat MRT sendiri,” katanya, sambil menyebutkan negara yang menjadi benchmark MRT di kawasan Asia, seperti Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.

Apa pendapat Silvia tentang peluang wanita berkarier di dunia konstruksi? Lanjutkan membaca ke halaman berikut.
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#WanitaKonstruksiKuat, #SiapaBilangGakBisa

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?