Foto: Dok. DIOR

The future is female. Seruan feminisme dari panggung fashion dunia yang bergaung luas tahun lalu, tercetus tidak lama setelah Maria Grazia Chiuri didaulat menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan artistic director di rumah mode Dior. Di tangannya, Dior menampilkan sosok wanita yang lebih berani. Berani tampil dan berani memegang tanggung jawab.
 
Hal ini makin tampak nyata pada pergelaran koleksi terbaru Dior Cruise 2019 di Chantilly, Prancis, yang dibuka oleh Mexican Escaramuza, wanita pemain rodeo, sebagai jembatan untuk memperkenalkan image Dior Rodeo yang tangguh tanpa meninggalkan sisi feminin.
 
Suit dan pants tampil dalam koleksi ini, bisa jadi juga sebagai penegasan peranan wanita yang makin besar dan kuat saat ini.
 
Salah satu yang membuat gerai Dior seluruh dunia menjadi terasa relevan dengan zaman adalah perhatian Maria kepada generasi milenial. Dikenal sebagai generasi produktif yang melek teknologi dan well-informed, generasi milenial menjadi sumber inspirasi sekaligus target pasar baru yang penting.
 
Peran digital influencer seperti Chiara Ferragni, Garry Pepper Girl, dan Susie Bubble juga menjadi kunci perpanjangan ‘window display’ Dior dalam menyiarkan koleksi-koleksi terbaru di bawah kepemimpinan Maria.
 
Maria meredefinisi haute couture Dior menjadi lebih kekinian. Hasilnya, terciptalah gaya ikonis terbaru ala Dior yang merupakan campuran antara urban streetwear dikombinasikan dengan sentuhan high fashion.
 
Dapat dipastikan, kita akan lebih banyak lagi menikmati jumper atau T-shirt berslogan kekinian, dekonstruksi denim, dan aksesori ikonis seperti saddle bag dan Lady Dior yang kini makin diminati karena tampil kembali dalam rupa dan motif yang modern. (f)