Profile
Lie Kuang, Dari Salon Sederhana Menjadi Penata Rambut dengan Prestasi Internasional

1 Feb 2017


Foto: Dok. Pribadi

Cita-citanya saat remaja bukanlah sebuah pilihan yang populer. Namun, kecintaannya terhadap dunia tata rambut telah membawanya pada usaha salon dengan tiga cabang, yang ia besarkan bersama sang istri. Sebagai brand ambassador sebuah produk perawatan salon terkemuka, ia pun mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya, sekaligus berbagi ilmu dalam industri yang telah membesarkan namanya.

Berawal dari kesenangannya mengamati para penata rambut dan senyuman puas pelanggan saat menemani sang ibu ke salon, Oei Lie Kuang (40) remaja membuat pengakuan yang mengejutkan orang tuanya: ia ingin menjadi penata rambut! Orang tuanya tidak menyangka, putra ketiga mereka itu telah sedemikian jatuh cinta pada dunia tata rias rambut. Sementara itu, bagi Lie Kuang, yang saat itu duduk di bangku SMA, membuat orang tua memahami passion-nya jauh dari mudah.

Apalagi, cita-cita tersebut membuatnya tak lagi tertarik melanjutkan pendidikan formal. Naik kelas 2 SMA, tempat yang ditujunya bukanlah sekolah, melainkan tempat kursus tata rias rambut, di mana ia pernah belajar untuk mengisi liburan sekolah saat SMP. Karena ketidakhadirannya di kelas, orang tuanya pun dipanggil ke sekolah.

“Saya bahkan sempat dibawa ke psikiater,” kenangnya, terkait cita-citanya yang bisa dibilang tak lazim kala itu. Ia akhirnya hengkang dari sekolah dan memilih untuk bekerja di salon.

Lie Kuang tak pernah berhenti belajar. Sejak pertama kali kursus tata rambut, ia kerap meminta kawan-kawannya untuk menjadi modelnya berlatih menggunting dan mewarnai rambut. Ia pun mengikuti sekolah tata rias Rever Academy di Surabaya. Lulus tahun 1994 dengan predikat distinction, tahun berikutnya ia melanjutkan pendidikan di Rever Academy Hong Kong.

Sekembalinya dari Hong Kong, Lie Kuang membawa pulang banyak gaya potongan rambut pendek. Jambul tinggi yang sedang tren dipangkasnya habis untuk memperkenalkan potongan bergaya shaggy, yang ternyata menjadi tren untuk beberapa tahun berikutnya.

“Dengan berani melawan arus tren saat itu, saya justru menciptakan ciri khas,” tutur pria yang mempertajam kemahirannya menata rambut dengan mengikuti sesi masterclass di berbagai negara, seperti Singapura, Tokyo, Shanghai, dan London ini.

Berkat ketekunannya, di usia 18 tahun, Lie Kuang telah meraih prestasi perdana dengan menjadi pemenang pertama lomba tata rias rambut tingkat nasional. Prestasi demi prestasi pun diukir pria kelahiran 20 Januari 1977 ini, hingga kemudian ia merintis bisnis salonnya pada tahun 2005.
Berbekal kecintaannya pada dunia tata rambut, ia mampu memuaskan keinginan pelanggannya. Tidak butuh banyak publikasi, mengandalkan promosi mulut ke mulut dari pelanggannya, salon milik Lie Kuang makin dikenal.

Namun, kala itu ia belum banyak bereksperimen dengan teknik pewarnaan rambut. “Dulu, yang jadi tren adalah rambut hitam sebagai rambut sehat,” ungkapnya.  Barulah, tiga tahun kemudian  ia tak lagi mengontrak tempat usaha dan pindah ke Jalan Saidan, Semarang.

Pengalaman demi pengalaman mengasah kemampuan Lie Kuang di dunia tata rambut. Namanya mulai diperhitungkan dan sejak tahun 2011 ia mulai rutin meluncurkan kreasi tren gaya rambut. Kreativitas yang mengantarkannya menjadi brand ambassador L’Oreal Professionnel, sejak tahun 2013.

Ketika ditawari menjadi brand ambassador, Lie Kuang sempat ditanya, apakah ia memiliki passion untuk berbagi. Gayung bersambut, dengan menjadi brand ambassador  makin terbuka pintu baginya untuk mewujudkan cita-cita mengembangkan profesi penata rambut di Indonesia, agar dapat diapresiasi seperti halnya di Hong Kong dan Eropa.

Kepercayaan itu pun ia apresiasi dengan berbagai prestasi. Tahun lalu, ia dan timnya menjadi pemenang kedua di L’Oreal Professionnel Style and Colour Trophy International 2016 di Lisbon, Portugal, setelah meraih lima gelar juara dalam L’Oreal Professionnel Style and Colour Trophy Indonesia.

Selain itu, sebagai brand ambassador, Lie Kuang terus didorong untuk menciptakan tren rambut komersial. Tahun ini, ia mengembangkan kreasi hair contouring. Dengan teknik ini, warna dan bentuk guntingan rambut dipakai untuk menutupi atau menonjolkan bagian-bagian wajah tertentu, seperti halnya make up. (f)

Baca Juga:


Topic

#priahebat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?