Petenis yang pernah menduduki peringkat ke-5 pada tahun 2014 lalu ini tak hanya mendapat pujian atas prestasinya di lapangan, tapi juga karena gaya berbusananya yang modis. Beruntung, di usia yang masih terbilang muda ia sudah akrab dengan busana rancangan desainer-desainer ternama.
Clutch mini dengan strap rantai milik Chanel menjadi aksesori pilihan yang tepat ketika ia memadupadankannya dengan jaket kulit, kaus abu-abu polos, dan sneakers. Sementara, untuk acara yang lebih formal dan berkelas, gaun panjang warna putih dari Ralph Lauren membalut tubuh petenis yang kini juga menjadi social media superstar ini dengan followers mencapai 800.000 orang.
Ketertarikannya pada dunia mode tak hanya ia tunjukkan lewat gaya berbusananya. Di tengah kesibukan berlatih dan jadwal pertandingan yang padat, petenis yang kini menduduki peringkat 58 dunia ini juga mencari referensi gaya dengan menghadiri pekan mode di sejumlah negara.
Tahun lalu, ia tampak duduk di baris terdepan sejumlah pergelaran busana di New York Fashion Week 2015, dengan mengenakan pleated dress hitam putih Tory Burch. Ia juga terlihat di fashion show desainer Jason Wu dengan tampil modis mengenakan gaun hitam beraksen renda rancangan desainer asal Tiongkok tersebut.
"Saya mungkin terlihat garang saat di lapangan. Tapi, saya juga punya sisi feminin dan peduli pada segala sesuatu tentang fashion. Ini hal yang menyenangkan," cerita wanita yang akrab dipanggil Genie ini. Tak heran jika akhirnya banyak majalah mode yang mengangkat profilnya dan memamerkan selera berbusananya yang mencuri banyak perhatian pelaku mode.
Namun, di balik upayanya untuk menunjukkan pada dunia mengenai ketertarikannya pada dunia mode, Eugenie harus sedikit bersabar menghadapi Australia Open 2016 ini. Pasalnya, ia harus melepas raketnya di putaran kedua setelah dikalahkan oleh Agnieszka Radwanska.(f)
