Pameran
Ulang Tahun Ke-20, Selasar Sunaryo Art Space Pamerkan Karya Terbaru Sunaryo

20 Sep 2018


Foto: Des
 
Isu sosial politik dan lingkungan selalu menjadi perhatian maestro, Sunaryo (76) yang ia aplikasikan dalam karya-karyanya. Bersamaan dengan peresmian Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), sebuah galeri seni yang ia dirikan pada tahun 1998 lalu, Sunaryo menggelar pameran berjudul Titik Nadir (The Inferno). Ia tidak menampilkan keindahan, tapi justru membungkus semua karya dan sebagian bangunan SSAS dengan kain hitam.
 
“Ketika peresmian SSAS, saya merasa sangat sendiri. Sebab pada tahun 1998 itu juga terjadi kekacauan dan nestapa bagi rakyat Indonesia. Kerusuhan terjadi di mana-mana, pemerkosaan, krisis ekonomi dan sosial, hingga runtuhnya rezim Orde Baru,” kata Sunaryo dalam Peringatan 20 Tahun Selasar Sunaryo Art Space di Dago, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu, (15/9/2018) lalu.
 
SSAS merupakan realisasi dari impian pria kelahiran Banyumas pada tahun 1943 itu untuk mendukung perkembangan seni rupa di Indonesia. Selasar menggambarkan sebuah area terbuka yang menyambungkan ruangan menuju ruangan lainnya untuk mempertemukan karya seni pada audiensinya.
 
Sunaryo mengungkapkan bahwa ia tidak pernah berniat untuk melakukan regenerasi, namun lewat SSAS, ia ingin menebar virus seni dan virus kebaikan.

“Bertahannya SSAS hingga kini karena dukungan kalangan anak muda. Dari merekalah saya dapat energi baru. Kadang mereka memiliki ide yang tidak tepikirkan oleh saya,” katanya senang.

Sebagai salah satu pemain kunci dalam lanskap seni dan budaya Indonesia, pada ulang tahun yang ke-20, SSAS mempersembahkan pemeran tunggal Sunaryo di ruang A, B, dan ruang Sayap. Pameran tersebut menampilkan karya-karya terbaru berupa instalasi dan multidisiplin dari bambu dan bahan-bahan berbasis serat sebagi realisasi gagasannya tentang kesementaraan.
 
Pameran tunggal khusus karya Sunaryo dengan nama Lawangkala dibuka untuk umum mulai 16 September – 23 Desember 2018.
 
Sementara di area yang sama juga terdapat pameran yang digelar oleh Bale Project. Pameran itu merupakan kolaborasi 20 orang seniman, berlangsung mulai 15 September 2018 hingga 4 November 2018.  Beberapa dari seniman yang terlibat adalah Joko Avianto, Arin Dwihartanto Sunaryo, dan M. Reggie Aquara. (f)

Baca Juga:

Jalan-jalan Sambil Mencari Inspirasi Bisnis Di Trade Show

ART DE BEAUTE Project by Rêver Academy, 28-30 September 2018


 


Topic

#pameranseni, #sunaryo

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?