Pameran
Pameran Play In Progress, Menikmati Fase Hidup Lewat Seni

22 Jul 2017


Foto: Dok. Play In Progress
 
Hidup adalah sebuah kemajuan yang harus dinikmati setiap fasenya. Entah itu saat senang ketika bisa melakukan kegiatan sesuai dengan minat kita, atau ketika menemui titik jenuh.

Empat seniman berbakat Indonesia yaitu Abenk Alter, Muklay, Rebellionik, dan Ican*Agoesdjam, pesan kehidupan ini dipresentasikan ke dalam sebuah pameran karya seni berjudul PLAY IN PROGRESS di Plaza Indonesia Lantai 5, Jakarta dari tanggal 14 – 31 Juli 2017. Berikut ini tampilan karya mereka yang bisa Anda nikmati.

1/ Abenk Alter
Layaknya sebuah unit yang sedang dalam  progress melakukan renovasi, terdapat eksplorasi visual yang terintegrasi. Abenk menggunakan medium lampu ultra violet untuk mendapatkan efek dramatis dari media-media yang digunakan, yang bersifat reflektif terhadap cahaya ultra violet tersebut.

Dinding, lantai, hingga eternit dipenuhi playful doodles, yang disebut Abenk sebagai fast line, terinspirasi dari contemporer street art sebagai dimensi bermain. Pada beberapa sudut lantai dan eternit, fast line dibuat terpecah layaknya spektrum warna.

Menurut Abenk, fast line adalah pengingat bahwa dalam kehidupan terkadang jangan terlalu banyak berfikir, go with the flow, menikmati ke arah mana hidup akan membawa kita.

2/ Ican*Agoesdjam
Menampilkan seni digital berupa video kompilasi berisi 9 visual loops dengan warna dan nuansa futuristik dan animasi ritmis disertai kedalaman rasa yang indah.

Karya yang diberi judul Untitled ini bercerita tentang refleksi Ican akan kehidupan, bahwa amatlah penting untuk menikmati setiap progress dalam hidup. Termasuk di dalamnya petualangan visual yang tersebar penuh kejutan dengan dominasi warna cerah penuh spirit.


3/ Rebellionik
Menampilkan instalasi tiga dimensi berupa beberapa layer bangun datar transparan berbagai bentuk yang saling terhubung satu sama lain menjadi suatu bentuk tiga dimensi tinggi menjulang dengan warna yang vibrant. Seperti menara, mengerucut di bagian atas, tersambung menuju satu arah dengan banyak tali yang menautkan.

Bertajuk Connecting Unconnected No. 2, ini adalah curahan hati Rebellionik ketika  telah menggapai hal yang dekat di hatinya namun tidak dapat selalu berada berdekatan. Media yang digunakan Rebellionik adalah UV, Poly (methylmathacrylate), fluorescent.

4/ Muklay
Memaknai ruang tempat pameran instalasi seni sebagai ruang perenungan. Empat kanvas yang tergantung adalah visualisasi Muklay dari sajadah, alas untuk bersembahyang.

Dengan judul Temporary Prayer, Muklay mengingatkan bahwa beribadah adalah untuk sebuah progress, yaitu menjadi diri yang lebih baik. Keempat kanvas tersebut merupakan refleksi Muklay atas azab, sebuah sindiran manusia masa kini hanya beribadah ketika sedang susah. Media yang digunakan akrilik di atas kanvas. (f)

Baca juga:

Sejauh Mata Memandang dalam Pameran Kain ‘Jakarta Kita’

Tintin Wulia Hadirkan Wajah Indonesia di Venice Art Biennale 2017

7 Karya Seni Kontemporer Favorit Femina di Venice Art Biennale 2017



Topic

#pameran, #senirupa, #instalasi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?