Money
Hemat Belanja Bulanan

26 Sep 2016


Foto: Fotosearch

Melambungnya harga barang kebutuhan sehari-hari merupakan problem tersendiri bagi ibu rumah tangga. Awal tahun ini ada kisah menarik di balik kenaikan harga tersebut, yaitu inflasi yang melambung gara-gara harga cabai melangit menjadi Rp100.000 per kg.

Tapi, jangan ngomel-ngomel menyalahkan cabai. Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan, kita kerap berbelanja sesuatu yang tidak kita perlukan. Berarti, masih ada celah untuk berhemat!

Kita barangkali bingung ketika ingin memaknai secara tepat kata hemat dan pelit. Pelit berarti tidak mau mengeluarkan uang untuk sesuatu yang dibutuhkan, bahkan untuk kebutuhan diri sendiri. Sementara hemat punya dua arti.

Pertama adalah membeli sesuai kebutuhan. Prita mengungkap fakta, pada umumnya kita menghabiskan 10%-20% anggaran  belanja bulanan untuk sesuatu yang tidak perlu, misalnya membeli beberapa jenis produk pembersih sekaligus.

Pertanyaannya, pantaskah kita berhemat untuk belanja bulanan kita yang meliputi sembako dan produk segar, seperti buah, susu, sayur, dan daging? Sangat pantas. Kembali pada prinsip membeli sesuai kebutuhan, jangan beli cabai satu kg kalau butuhnya hanya setengah kg, misalnya. Kalau nggak habis, cabai itu membusuk, lalu terbuang sia-sia.

Prita mengingatkan, tentunya kita harus bijaksana dalam berhemat. Kalau berhemat mengganti daging segar dengan daging yang kualitasnya rendah, tentunya penghematan itu tidak tepat. Di kemudian hari akan timbul biaya kesehatan. Jadinya, malah tidak hemat sama sekali. (f)
 


Topic

#belanjabulanan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?