Foto: Fotosearch
Farah Dini Novita, BA (honors), CFP Senior Financial Executor dari Zelts – Janus Consulting, menyarankan agar kita langsung ‘memotong’ penghasilan menjadi enam pos pengeluaran setiap kali gajian. Berikut yang wajib ada:
1/ Bayar utang
Utamakan untuk menyelesaikan utang—setidaknya mencicil utang jadi prioritas—begitu gajian. Total cicilan utang maksimal adalah 30-35% dari penghasilan. Contoh: jika memiliki penghasilan Rp 10 juta berarti kita hanya boleh menggunakan Rp 3 juta untuk membayar utang kartu kredit hingga kredit kendaraan bermotor.
2/ Zakat/dana sosial
Minimal jumlahnya 2,5% dari penghasilan dan ini wajib!
3/ Investasi
Berkisar 10-20% dari penghasilan. Semakin banyak yang diinvestasikan biasanya otomatis akan mengurangi jumlah pos lainnya.
4/ Biaya rutin
Belanja bulanan, transportasi, hingga membayar tagihan listrik/air/telepon harus selalu didaftar.
5/ Nonrutin
Segala sesuatu yang tujuannya bersenang-senang atau memanjakan diri masuk ke sini. Mulai dari beli baju baru, ke salon, sampai jahit baju seragam. Jumlahnya sekitar 5-10% dari penghasilan setiap bulan. Kalau dana di pos ini sudah menipis, ya, jangan nekat terus belanja.
6/ Hobi
Jika memang menyukai sesuatu, artinya kita harus punya dana khusus untuk ‘mengikutinya’. Hobi lari, makan, atau baca buku? Sisihkan dana setiap bulan sehingga bila dibutuhkan sewaktu-waktu, misalnya membeli tiket konser presale, kita bisa membelinya tanpa mengganggu pos lain. Termasuk menyiapkan bujet liburan terpisah, ya. (f)
Baca juga:
7 Pengeluaran yang Sering Terlupakan Saat Membuat Bujet Bulanan
Trik Agar Bisa Liburan Dua Kali Setahun Bagi Si Lajang
Tip Mengontrol Pengeluaran Tak Terduga
Topic
#liburan