Money
3 Cara Berhemat dengan Fasilitas Kantor

23 Aug 2016


Foto: Fotosearch

 
Selama ini, fasilitas kantor paling akrab kita ketahui adalah tunjangan kesehatan. Padahal, banyak juga perusahaan menawarkan fasilitas keuangan lain. Jenisnya beragam. Dari mulai dana pensiun, beasiswa, kredit mobil hingga keanggotaan di gym.
 
Penulis Lois Frankel, Ph. D dalam bukunya Nice Girls Don't Get Rich berpendapat bahwa melewatkan tunjangan dan fasilitas dapat menghalangi Anda mendapatkan keuntungan-keuntungan yang sebenarnya menjadi hak Anda.
 
Senada dengan hal tersebut, Eko Endarto, perencana keuangan independen dari Finansia Consulting, mengatakan banyak fasilitas kantor yang dapat membawa keuntungan bagi kita.  "Mungkin tidak memberikan manfaat penambahan dalam jumlah besar. Tapi, pastinya, mengurangi pengeluaran."
 
Bagaimana jika ternyata ada fasilitas yang selama ini belum pernah kita gunakan?, Padahal, fasilitas keuangan dari perusahaan bisa membantu berhemat serta menambah jumlah tabungan. Untuk itu, mari kita mengenal beberapa fasilitas kantor yang dapat dimanfaatkan dengan optimal.
 
1. Dana pensiun
Kendati telah memiliki tabungan pensiun sendiri, simpanan dari perusahaan memungkinkan Anda memiliki sumber dana tambahan kelak. Mengingat biaya hidup yang semakin hari semakin meningkat, terutama dengan adanya inflasi tiap tahun. "Dana pensiun merupakan paket wajib yang disediakan dan diberikan perusahaan pada karyawannya. Namun, ini bukan seluruhnya pemberian atau hibah dari perusahaan, melainkan merupakan perencanaan pensiun bersama," ucap Eko. Artinya, dana didapat dari karyawan yang menyisihkan penghasilannya dan perusahaan memberi subsidi bantuan, seperti dana jamsostek yang 2,5% dipotong dari gaji karyawan dan 2,5% dari perusahaan sendiri.
 
Contoh perhitungan biaya hidup:
Umur saat ini: 30 tahun
Umur pensiun: 55 tahun
Biaya hidup saat ini Rp 10 juta per bulan
Asumsi inflasi per tahun: 10%
Biaya hidup saat pensiun: Rp 108 juta per bulan
 
Bila hanya dana didapat dari potongan gaji kurang dari 10% per bulan dan dari dana pensiun Anda mendapat Rp 20 juta per bulan, dana tersebut 20% dari biaya hidup nantinya. "Jadi, bila hanya mengandalkan dana pensiun dari perusahaan, memang tidak cukup. Coba barengi dengan berinvestasi untuk mencukupi kebutuhan kelak, Sebaiknya berinvestasi yang hasilnya lebih tinggi dari inflasi, contohnya, reksadana saham," saran Eko.
 
Baca juga: Memahami Program Dana Pensiun untuk Karyawan

2. Beasiswa atau pelatihan (training)
Beberapa perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk mempertajam keahlian mereka dengan memberikan beasiswa--bisa beasiswa sebagian atau penuh. Beasiswa yang diberikan pastinya berkaitan dengan posisi atau tugas-tugas Anda di perusahaan. "Bila berharap mendapatkan beasiswa, pastikan pada bidang yang akan membantu perusahaan mendapatkan keuntungan. Sebab, bagi perusahaan, pengeluaran beasiswa adalah investasi untuk keuntungan perusahaan di masa depan," jelas Eko. Oleh sebab itu, jika ingin lebih mudah mendapatkan persetujuan beasiswa, usahakan pada bidang yang bisa memberikan manfaat finansial untuk perusahaan itu sendiri. "Untuk mendapatkan beasiswa, syarat lain dari perusahaan biasanya bekerja kembali untuk perusahaan setelah masa pendidikan selesai." Selain itu, bukan hanya beasiswa, kesempatan mengasah kemampuan bisa juga didapat dari konferensi, seminar, atau pelatihan-pelatihan.
 
3. Biaya kebugaran (gym)
Sama seperti biaya hidup sehari-hari, biaya kesehatan semakin hari juga semakin meningkat. Untuk mengindari pembengkakan pengeluaran karena membiayai dana kesehatan karyawan, banyak perusahaan yang mulai mengampanyekan gaya hidup sehat di antara para karyawannya.
Salah satu caranya perusahaan bekerja sama dengan gym menanggung sebagian biaya keanggotaannya. Atau, bahkan membuat fasilitas gym di kantor, yoga, hingga konsultasi kesehatan gratis. Hanya saja, lebih penting lagi, jangan cuma bergantung pada dana dari perusahaan. Menjaga kesehatan sendiri bahkan bakal lebih mengurangi beban biaya kesehatan di masa depan.(f)


Topic

#tunjangankantor

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?