Money
10 Cara Kaya di Usia Muda (1)

17 May 2016


Foto: Fotosearch

Siapa bilang hanya cewek berusia 30-an yang mampu meraih kemapanan secara finansial? Kita yang masih kepala dua juga bisa, tuh. Kuncinya, sih, ada pada perencanaan keuangan sejak dini.  
           
Simak, deh, 10 strategi untuk menimbun kekayaan di usia 20-an, tip dari konsultan keuangan Ira Hardanita. Nggak sulit, kok, menerapkannya, hehehe….
 
#1 Alokasikan dana
Agar uang kita nggak ‘kabur’ ke mana-mana, bagi penghasilan menjadi empat pos utama:
  • 10 % untuk kegiatan rohani & sosial.
  • 20 % untuk investasi, dana darurat, dan asuransi.
  • 30 % untuk utang (cicilan KPR atau mobil—jika masih belum punya cicilan bisa ditambahkan ke pos investasi).
  • 40 % untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari biaya makan, pakaian, tranportasi, dan entertainment.
 
#2 Review harian
Buat catatan pengeluaran harian di buku khusus untuk memantau dan mengontrol keuangan kita. Lakukan di malam hari ketika seluruh kegiatan sudah berakhir agar tidak ada yang terlewatkan. Kalau ada pengeluaran tersier di luar rencana, artinya besok kita harus mengurangi kegiatan bersenang-senang.
 
#3 Punya target
Apa, sih, yang kita harapkan dalam beberapa tahun mendatang? Apakah dalam waktu empat tahun ke depan ingin membeli rumah, mobil, atau ingin pensiun dini sebelum usia kepala lima? Target ini akan memotivasi kita untuk disiplin menyimpan uang. Kita pun dapat memprediksi jumlah dana yang perlu disisihkan tiap bulannya!
 
#4 Berani berinvestasi
Masih banyak di antara kita yang belum kepikiran untuk berinvestasi emas atau reksa dana. Padahal, investasi reksa dana—khususnya saham—bisa memberi return yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Pilih manajer investasi yang terdaftar dalam OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jika belum terlalu memahami reksa dana, buka www.infovesta.com.
 
#5 Sebarkan!
Masih terkait investasi, kita disarankan untuk memilih lebih dari satu jenis produk. Misalnya, reksa dana saham dan reksadana pasar uang. Jadi saat saham anjlok, investasi kita tidak terlalu berpengaruh karena masih ada investasi pasar uang yang stabil.
 
#6 Menabung
Meski berinvestasi, kita tetap perlu menabung di bank. Tujuannya adalah sebagai dana cadangan, yaitu dana tunai untuk kebutuhan keuangan jangka pendek (kurang dari satu tahun). Beda dengan investasi, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang (mulai dari tiga tahun).
 
#7 Dana darurat
Lagi-lagi dana darurat. Yap, ini sangat diperlukan jika tiba-tiba kita di-PHK, atau terkena penyakit tertentu yang biayanya nggak ditanggung penuh oleh asuransi. Idealnya, sih, jumlahnya antara dua hingga empat kali pengeluaran bulanan bagi kita yang single.  
 
#8 Bijak menggunakan kartu kredit
Saat masih produktif bekerja, bank biasanya rajin menawari kita fasilitas kartu kredit. Kartu kredit memang diperlukan untuk kebutuhan mendesak, misalnya membayar biaya RS. Jangan memiliki lebih dari dua kartu kredit, dan pilihlah yang bunganya paling kecil. Disiplinlah dalam pembayaran agar tidak terjerat utang bunga.
 
#9 Minimalkan utang
Sebisa mungkin jangan pernah berutang, kecuali untuk membeli rumah, apartemen atau mobil. Kalau ada kenaikan gaji yang cukup besar, alokasikan untuk membayar cicilan. Dengan bertambahnya nominal cicilan tiap bulan, jangka waktu utang pun berkurang.
 
#10 Asuransi kesehatan
Kadang asuransi kesehatan yang di-cover kantor sangatlah minim. Amannya, belilah produk asuransi kesehatan tambahan. Lebih baik membayar premi bulanan ratusan ribu—bahkan ada yang hanya puluhan ribu, daripada bayar RS belasan juta rupiah sendiri, kan? (f)
 
 


Topic

#aturgaji

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?