Tips
Tip Merawat Kain Tradisional

18 Jun 2012


Memiliki dan mengoleksi kain-kain tradisional karya anak bangsa, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Apalagi proses pembuatnya sangat rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan ketelatenan untuk merawat keindahannya.
Ikuti tip Chitra Subiyakto seorang pencinta & kolektor kain tradisional, berikut ini:

1. Cuci dengan tangan
Rendam kain selama 10 – 15 menit dalam larutan sabun lerak atau detergen khusus untuk kain tradisional, kemudian kucek perlahan dengan tangan. Bisa juga menggunakan sampo bayi. Agar serat kain tidak rusak dan warnanya tidak lekas memudar, hindari memeras kain terlalu kencang atau mencuci dengan mesin cuci dan detergen.

2. Hindarkan dari panas
Hindarkan kain dari sinar panas matahari langsung. Setelah dicuci, kain cukup diangin-anginkan di tempat teduh. Sebisa mungkin, kain cukup dirapikan dengan tangan. Jika perlu disetrika, gunakan panas minimal.

3. Simpan bersama merica
- Simpan kain dalam lemari yang terhindar dari panas matahari langsung, tapi juga tidak di tempat yang terlalu lembap.
- Agar tidak merusak struktur benang dan  bentuknya, kain tenun dan songket sebaiknya disimpan dengan cara digulung dan diikat longgar, bukan dilipat.
- Hindari meletakkan kapur barus. Sebagai gantinya, letakkan merica atau lada putih serta cengkih dalam kain kassa untuk menghindarkan kain dari ngengat.
- Agar kain tidak apak dan berjamur, 1- 3 bulan sekali keluarkan kain dari lemari untuk diangin-anginkan.

4. Letakkan dalam freezer
Terdengar agak aneh. Tapi, menaruh gulungan kain dalam freezer terbukti ampuh untuk mematikan kuman dan jamur yang menempel, tanpa harus repot mencucinya.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?