Fashion Trend
Silamnya Tren Harajuku

23 Feb 2015


Jepang selalu identik dengan busana nyentrik yang sering dikenal dengan sebutan Harajuku. Nama tren busana tersebut diambil dari nama kawasan Harajuku, Tokyo. Sejak dibukanya LaForet Mall di Harajuku pada tahun 1978, tren busana yang terkenal unik khas manga (tokoh komik ala Jepang) tersebut kian diminati dan booming pada tahun 1990-an. Pecinta gaya Harujuku bahkan menuangkan kreativitasnya saat aksi street performance setiap hari Minggu di jalanan kawasan Harajuku hingga Omotesando.

Namun tren tersebut tidak bertahan lama. Gaya ala Harajuku yang identik dengan rok tutu hingga busana berbahan PVC berwarna neon tersebut dirasa tidak praktis, merepotkan dan tidak lagi modis, selain sulit untuk disimpan. Orang pun mulai mencari busana siap pakai yang lebih membumi. Itu sebabnya para pencinna mode menyambut baik kehadiran berbagai busana siap pakai berkelas high street brand lokal hingga waralaba dari Amerika dan Inggris pada tahun 2000-an.

Pilihan busana yang dinilai fungsional dan mudah dipadupadankan di segala kesempatan tersebut itu memiliki harga yang cukup terjangkau dan desain produk yang mengikuti tren fashion dunia. Wanita muda dengan gaya modis pun ramai berlalu lalang dan mudah dijumpai di area jantung pusat perbelanjaan kota Tokyo seperti Ginza, Shinjuku, Roppongi hingga Shibuya. Berangsur-angsur tren gaya busana ala Harajuku terlihat meredup dan hanya berpusat di area tertentu saja seperti jalanan Takeshita, Jingu Bashi, dan Harajuku.

Adinda Tri Wardhani


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?