Para pencinta mode di Jepang tampak hilir mudik mendatangi gedung Shibuya Hikarie yang bertempat di tengah Kota Tokyo. Dengan tampilan yang sangat fashionable, mereka tak ingin melewatkan acara bergengsi yang rutin dilakukan oleh Japan Fashion Week Organization tiap tahunnya.
Fashion event terbesar di Jepang ini berlangsung selama 6 hari, yaitu 17-22 Maret 2014, yang menampilkan koleksi autumn/winter dari 45 desainer dan rumah mode. Selain dari Jepang, brand asal Amerika, Eropa, Mongolia, Thailand, hingga Indonesia turut serta memberi kontribusi pada tren mode dunia. Kali ini femina berkesempatan menyaksikan 3 desainer lokal asal Jepang yang koleksinya sudah dikenal di pasar dunia.
Onitsuka Tiger
Sudah keempat kalinya Onitsuka Tiger berkolaborasi dengan perancang mode asal Italia, Andrea Pompilio, yang sukses memberi detail beda pada busana sporty. Istimewanya, untuk koleksi di Mercedes Benz Fashion Week 2014, mereka berdua memadukan garis rancangan sporty dan feminin sekaligus.
Sebut saja ikon busana kaus tiger printed yang diterapan lewat A-line dress mini. Atau kemeja bahan lace yang dipadu dengan bomber jacket serta celana pendek. Yang menarik, meski tampak berseberangan, paduan busana tersebut dapat tampil serasi. Warnanya pun sangat bervariasi, mulai dari merah hingga jingga, meski tetap didominasi oleh hitam putih.
Facetasm
Tetap konsisten dengan garis rancangan yang funky dengan padu padan berlapis, rumah mode Facetasm --yang sudah dikenal di Jepang sejak tahun 2007-- kini tampil dengan desain tidak biasa.
Hiromichi Ochiai tampak menikmati penggunaan material solid serta benang yang berat untuk memperoleh tekstur busana yang kuat. Untuk menciptakan motif kotak, Ochiai sengaja tidak menggunakan bahan bermotif atau teknik digital print, namun menggunakan benang yang dijahit rapi. Sebagai aksen menarik pada jaket dan atasan, ia memilih menggunakan benang yang dirajut.
Berbagai warna busananya pun disesuaikan dengan warna musim gugur/dingin, yaitu abu-abu, hitam, dan biru dengan sentuhan warna kuning dan hijau terang.
A Degree Fahrenheit
Lain lagi dengan A Degree Fahrenheit by Yu Amatsu. Pria yang tampak sangat kasual ini selalu dapat menciptakan busana sederhana menjadi tampak istimewa dan berkelas.
Lihat saja koleksi terbaru Amatsu yang kaya detail tanpa menghilangkan struktur elegan pada keseluruhan tampilan. Didominasi oleh gaun panjang hingga pendek, hampir tiap rancangannya memperlihatkan lekuk tubuh yang banyak dibantu oleh aksesori ikat pinggang berukuran besar.
“Saya selalu mengembangkan unsur dekoratif pada busana. Aksentuasi tersebut menjadi karya yang anggun dan sensual” ujar Yu Amatsu, yang pernah bekerja sebagai pattern maker di rumah mode Marc Jacobs New York.
Chanti Sari
Foto: Hermawan