Setelah sempat populer pada zaman penjajahan Belanda, ternyata kebaya encim tidak begitu saja berhasil mempertahankan eksistensinya. Ketika Indonesia dijajah oleh Jepang, jalur perdagangan tekstil sempat diputus sehingga banyak rumah produksi kebaya yang ditutup. Produksi batik pun menurun dan tidak banyak perusahaan dan perajin yang bisa bertahan. Popularitas kebaya encim pun mulai memudar dan tergerus zaman. Belum lagi setelah merdeka, kebudayaan Indonesia pun harus bersaing dengan pengaruh busana Barat yang dianggap lebih bebas dan memerdekakan wanita dari belitan korset dan kain panjang.
Hingga pada akhirnya kebaya encim kembali terinfiltrasi ke dalam kehidupan sehari- hari dan bertahan di dalam putaran siklus tren lewat tangan para desainer Indonesia pada  tahun ’80-an.

Tidak hanya mengeluarkan koleksi kebaya encim yang cantik dan indah, para desainer Indonesia juga berperan besar dalam mengadaptasi dan mengembangkan kebaya encim sesuai dengan perkembangan zaman. Jika dahulu kebaya encim adalah kebaya yang biasa dipakai sehari-hari, maka kini juga dipakai untuk acara khusus, seperti pesta.(MIRA MONIKA)

---