Fashion Trend
Fashion dengan Nilai Lebih

29 May 2015


Tergelitik oleh sesuatu yang lebih dari sekadar bisnis dan gemerlap semata, eco fashion dan sustainability menjadi dua kata yang mulai diperhitungkan dalam industri fashion sejak 10 tahun lalu.

Menurut Dian Widiawati, S.Sn, M.Sn,  pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain  ITB, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah produk bisa disebut eco fashion. “Eco fashion mencakup bagaimana proses penciptaan sebuah produk fashion memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, mulai dari pengadaan bahan baku, proses, hingga akhir masa pakai setelah dibuang. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan material organik, pewarna alam, atau me-recycle material sehingga masa pakai lebih panjang,” ujar Dian.

Istilah eco fashion juga beriringan dengan vegan fashion pada masa itu. Vegan fashion adalah komitmen untuk sama sekali tidak melibatkan material yang berasal dari binatang, seperti kulit atau sutra dalam proses pembuatan sebuah produk fashion.

Tentunya hal ini tidak mudah, mengingat kualitas kain/material bahan yang ada pada saat itu masih terbatas. Namun, teknologi terus berkembang dan perlahan perilaku sosial di masyarakat mulai berubah. Orang-orang mulai peduli dari mana asal pakaian yang mereka pakai. Beberapa label fashion juga mulai menjadikan eco fashion dan sustainability sebagai ideologi, sebagai bagian dari misi dan strategi branding yang memiliki nilai lebih. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?