Fashion Trend
Akulturasi Mediterania

18 Sep 2012

Kabar gembira bagi kaum muslimat. Tidak perlu lagi mati terjebak dengan gaya kuno di hari kemenangan. Kini, berbagai variasi gaya tunik, kaftan, gamis dan jelabah dapat diadaptasi lewat busana Mediterania yang bersiluet longgar, ringan, dan menjuntai, dari panggung mode dunia. 

Tidak lagi berwarna cerah atau putih seperti pada zaman Yunani dan Romawi kuno di abad ke-4. Balenciaga, Chris Benz, Leonard, dan Michael Kors menyulap apik tampilan tunik dengan panjang di atas lutut  dan terlihat kian atraktif dengan permainan motif animal print, geometris, dan paisley. Modifikasi potongan garis leher pun bervariasi, mulai dari V-neck, keyhole, hingga bishop necklines.  

Tidak hanya itu, Raffaella D. Angelo, Just Cavalli, Bibhu Mohapatra, Laura Biagiotti, dan Rene Storck memperkaya garis leher tunik dengan mengimplementasikan teknik sulaman chikan yang banyak digunakan oleh masyarakat India, Afganistan, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka pada abad ke-17. Aplikasi benang wool dan katun bertekstur tebal pun sukses mengaksentuasi leher agar terlihat jenjang dan menonjol. 

Lain halnya dengan Naeem Khan, Daisy Fuentes, Farah Angsana, dan Haute yang memilih  menghidupkan kembali citra glamor kaftan dengan lengan batwing dari abad ke-16. Jika dahulu kaftan biasa dipakai oleh seorang sultan dan menjadi penanda status strata sosial seseorang dengan taburan bordir sulur mungil yang mewah, kini kaftan sudah menjadi busana sehari-hari yang anggun nan elegan melalui material satin, silk, dan sifon yang bercorak tribal berwarna kontras.

Selain kaftan, tengok gaun semata kaki lainnya lewat siluet jelabah. Tidak lagi terbatas pada bahan katun atau wool seperti yang digunakan di Maroko, Mesir, dan Arab Saudi pada musim panas atau dingin, kini jelabah tampil minimalis di bawah garapan rumah mode Lanvin, Rick Owens, C Ralph Rucci dan Naeem Khan. Garis desain clean cut dengan warna monokromatik hitam, putih dan abu-abu membuat sederet jelabah ini tampil memukau tanpa membutuhkan aksen tambahan. 

Adinda Tri Wardhani


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?