Food Trend
Warna-warni Pewarna Alami

19 Jun 2014

Warna pada makanan seperti magnet untuk membangkitkan selera makan kita. Ketertarikan pada warna makanan akan membuat kita memutuskan untuk menyantap makanan berwarna lebih atraktif. Ini dia pewarna makanan alami yang populer di Indonesia dan dapur internasional.

PILIH YANG ALAMI
Pewarna makanan adalah zat pewarna yang bisa memberi efek warna atau memperbaiki warna pada makanan dan minuman. Secara alamiah makanan memiliki warna, namun adanya paparan cahaya, perubahan suhu, dan kelembapan udara bisa memengaruhi warna aslinya.
   
Pewarna makanan dipercaya sudah ada sejak tahun 1500 SM. Kala itu, orang-orang di Mesir memakainya pada permen. Pewarna yang digunakan berasal dari ekstrak alami anggur. Bangsa Yunani dan Romawi kuno juga sudah memanfaatkan pewarna makanan sejak lama. Bahkan mereka punya istilah ‘eat with their eyes’ untuk memuaskan selera makan. Pewarna makanan yang sering dipakai di antaranya kunyit, bit, wortel, saffron, dan anggur.
   
Tak jauh beda dengan kondisi sekarang, pewarna makanan berperan penting mengimbangi selera makan kita. Ada dua jenis pewarna makanan, yaitu alami dan buatan. Pewarna buatan lazim dijual dalam bentuk cair, pasta, atau bubuk. Walaupun regulasi mengenai pemakaian pewarna buatan untuk makanan telah ditetapkan, ada baiknya memilih pewarna alami yang tentu lebih aman bagi kesehatan.

Bahkan pewarna buatan atau sintetis yang boleh digunakan untuk makanan (food grade) pun harus dibatasi penggunaannya agar terhindar dari gangguan kesehatan.


PIGMEN DARI TUMBUHAN
Pewarna alami makanan berasal dari pigmen yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Warna hijau segar bisa diperoleh dari pigmen klorofil. Misalnya, pada sayuran berdaun hijau seperti bayam, atau tanaman berdaun hijau tua seperti pandan dan suji.

Warna merah, biru, dan ungu banyak terdapat pada buah atau sayuran yang mengandung pigmen antosianin. Misalnya bit, kol ungu, kayu secang, bunga telang, bayam merah, delima, dan blueberry. Sedangkan warna jingga-merah mencolok sering didapat dari wortel, labu kuning, pepaya, dan aprikot yang berasal dari pigmen karotenoid.

Selain itu, ada juga pewarna alami hewani. Misalnya, tinta cumi yang menghasilkan warna hitam. Sayangnya, pewarna makanan alami cenderung tidak stabil, warnanya tak  setajam dan sekuat pewarna makanan buatan. Tapi itulah kompensasi sepadan bagi yang menginginkan hasil makanan yang lebih bersahabat bagi kesehatan. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?