Food Trend
Warisan Keraton Jawa

25 May 2015


Dendeng Age
 
Berseberangan dengan gudeg yang merakyat, kota ini punya sajian klasik yang awalnya hanya dinikmati keluarga keraton, bangsawan, dan raja tanah yakni Dendeng Age. Lauk klasik bercita rasa manis ini terbuat dari daging sapi yang dimemarkan dan diapit dua bilah bambu (mirip satai gapit). Setelahnya, daging sapi diolesi areh (santan kental) dan dibakar di atas bara api hingga aroma asapnya melekat.

Cara yang paling klasik sekali adalah mencampurnya dengan buah kluwih/ Artocarpus camansi (sejenis sukun/Artocarpus altilis), agar teksturnya lebih padat. Karena kelangkaannya, buah kluwih kerap ditiadakan dalam bahan pembuatan Dendeng Age.

Dendeng ini pernah dihidangkan di pernikahan putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X, GKR Hayu, dua tahun lalu. Bale Raos, sebuah restoran di wilayah Keraton Yogyakarta yang khusus menyajikan makanan khas Keraton, juga menghidangkan Dendeng Age dan menjadi akses bagi publik yang penasaran dengan rasanya.
  
Jadah Manten

Camilan gurih dari beras ketan yang dimasak dengan santan, lalu diisi dengan daging sapi tumis atau daging ayam tumis. Bentuknya mendekati Semar Mendem, yakni lemper berbungkus telur dadar, namun pipih.

Jadah Manten khas dijepit di antara bilah bambu yang ujungnya ‘dikunci’ dengan kacang panjang atau batang daun pepaya. Setelahnya, Jadah Manten dipanggang di atas bara api  dengan olesan areh (santan kental).

Sebagaimana namanya, makanan ini bagian dari hantaran calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Maknanya, agar pernikahan awet dan keduanya senantiasa tetap lengket, seperti tekstur jadah manten. Jadah manten dulunya juga sesuatu yang menjadi favorit penghuni Keraton.

Jika Anda beruntung, Anda mungkin bisa menemuinya di lapak-lapak pedagang jajanan pasar di Pasar Kotagede. (f)


The Beauty of Slow-Cooking
Soal rasa, resep warisan Indonesia itu juaranya. Sarat bumbu dan pas di lidah! Namun resep yang penuh dengan bumbu njelimet, plus proses masaknya yang tak sebentar membuat masakan tradisional perlahan ditinggalkan kaum muda sebagai tujuan bereksperimen di dapur.

Bagian dalam panci dan wajan yang berkerak, sisa dari langkah slow cooking, menambah panjang alasan ‘malas’ menyajikan sajian Nusantara.

Mencoba mempersingkat waktu memasak tentu bukan pilihan bagi Anda yang ingin mempertahankan sisi klasik dari suatu masakan Indonesia. Untuk ini, sabun pencuci serbaguna Mama Lemon-Powerful Stain Remover hadir di tengah upaya kita untuk kembali turun ke dapur dengan mempermudah langkah Anda mencuci alat memasak.
Dengan bantuan spons lembut, busanya lekas menyeka kerak dari kuah gulai dalam panci, hingga bumbu yang tertinggal dari jeruji besi pada alat pembakar satai.

Kemampuannya ini memangkas kegiatan gosok-menggosok alat stainless steel secara berlebihan, sehingga Anda tak perlu khawatir dengan panci yang tergores.
Dinding dan kompor yang terciprat kuah-kuah masakan juga sirna dengan sabun cuci ini. 
Selalu ada cara untuk beradu dengan sempitnya waktu dan idealisme Anda dalam memasak! (WEBTORIAL)





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?