Food Trend
Selasih

12 Sep 2012

Berasal dari biji tanaman yang populer disebut selasih (Ocimum basilicum L.).
Keluarga dekat kemangi ini dikenal dengan beberapa nama. Masyarakat di beberapa daerah di Sumatra menyebutnya selaseh ataupun selasi. Orang Jawa ada yang menyebutnya solasih atau telasih. Di Sulawesi dikenal sebagai tanaman luluru atau ruku-ruku. Orang Cina menyebutnya  luo le, dan orang Inggris menyebutnya sweet basil.
Berbeda dengan kerabat dekatnya, kemangi, daun selasih tak biasa dimakan sebagai lalap. Irisan daun selasih justru dimanfaatkan sebagai zat pengharum ruang, bahan campuran aromaterapi. Bahkan, di kampung-kampung Indonesia, daun selasih bisa digunakan sebagai pengharum saat-saat memandikan jenazah.
“Tumbuhan selasih juga memiliki jenis-jenis bahan aktif, antara lain eugenol sebagai fungsida, tymol sebagai repellent (penghalau serangga, termasuk nyamuk), dan metal eugenol sebagai atraktan (pemikat) hama lalat buah,” ungkap Agus Kardinan, peneliti di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, dalam sebuah seminar.

Konon, sekali waktu biji-biji selasih ini bertaburan diterbangkan angin dan masuk ke dalam sebuah tempayan air yang tak tertutup. Belakangan si empunya rumah menemukan bintik-bintik hitam dengan lingkaran putih bening di sekelilingnya, mirip telur kodok. Entah bagaimana, temuan itu dicampur dengan air tuak aren, didinginkan di wadah tembikar, dan menjadi minuman yang tak cuma segar, tapi juga melegakan tenggorokan.

Menurut almarhum Prof. H. Hembing Wijayakusuma, biji selasih selain sebagai minuman segar yang menyejukkan juga mempunyai khasiat menenangkan (sedative) sehingga sangat baik digunakan untuk mengurangi keadaan gelisah, sering gagap, ataupun susah tidur. Berkhasiat juga untuk masalah gangguan pencernaan, seperti sembelit dan panas dalam

Di pasar, selain dalam bentuk bahan minuman siap olah, selasih juga dijual dalam bentuk biji-bijian (kering), memungkinkan Anda mencoba sendiri membuatnya. Rendam biji-biji ini dalam air matang yang sudah didinginkan, endapkan satu atau dua hari, maka ‘telur-telur kodok’ itu siap diolah jadi minuman segar ataupun puding. Jangan lupa, tabur sedikit biji-biji tadi dalam pot, untuk ditumbuhkan sebagai pohon hias yang bisa Anda panen bijinya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?