Ada lebih dari 500 jenis kurma yang umum diperjual-belikan di pasaran dunia. Jangan kaget, seperti madu, kurma juga ada yang bercita rasa pahit semisal kurma jenis Umelkhashab. Karenanya, teliti sebelum membeli. Dan tak kalah penting, pahami dulu ‘kisah’ atau ‘sejarah’ jenis kurma yang kita minati.
Dalam sejarahnya, orang menikmati kurma memang tak cuma yang matang. Buah-buah mengkal bahkan mentah pun umum dikonsumsi. Barangkali karena itu, dalam standar perdagangan dunia, produk buah kurma diklasifikasikan dan dipasarkan berdasar tingkat kematangannya. Semuanya menggunakan istilah dalam bahasa Arab, yakni: kimri (kurma muda), khalal (kurma mengkal atau sudah berukuran penuh), rutab (kurma ranum dan matang pohon), tamr (kurma matang yang dikeringkan dengan bantuan matahari).
Apakah kurma muda (kimri) dijual lebih murah dibandingkan rutab yang ranum dan matang pohon? Apakah rasa tamr lebih lezat dibanding khalal yang masih mengkal? Tentu tidak! Semua klasifikasi punya kelebihan dan dijual dengan standar harga masing-masing, yang terkadang klasifikasi tertentu bisa lebih mahal dari klasifikasi lainnya, tergantung dari jenis kurma itu sendiri.
Di berbagai negeri, sering kurma sengaja dipanen dalam tingkat kematangan tertentu, untuk diolah menjadi komoditi dagang dengan kekhasan tertentu pula. Di Khaipur, Pakistan misalnya, kurma budidaya lokal yang berwarna kuning umumnya dipanen saat buah-buah di tandan masih hijau kekuning-kuningan. Kurma mengkal itu direbus dengan air yang diberi gula, lalu dijemur sebelum dijual sebagai chuhara yang relatif garing dan (tentu) manis.
Secara umum, kurma sebagai produk pangan, terlebih bagi jenis yang memang biasa dipanen dalam tingkat matang pohon (rutab) dan yang kemudian dikeringkan (tamr), relatif tak mudah busuk. Bahkan ada banyak jenis di pasaran Indonesia yang tahan disimpan dalam tempo dua tahun tanpa berubah rasa aslinya. Tapi memang, ada juga kurma (jenis kimri dan khalal) yang mudah rusak.
Karenanya, saat di pasar, kita juga perlu cermat saat membeli. Perhatikan wadah kurma dari kemungkinan terkontaminasi jamur misalnya. Perhatikan juga bentuk kurma, apakah ada keanehan dibanding bentuk umum buah kurma jenis tersebut? Tapi jangan lupa! Ada pula kurma jenis tamr yang dari negara asalnya memang dikemas sedemikian rupa sebelum dikirim ke negeri pemesan, dimasukkan ke dalam blek kaleng, dipenet-penet untuk memperoleh volume lebih banyak, hingga saat dibongkar kurma-kurma itu nyaris tak berbentuk lagi saking padatnya. Namun sebagai bahan pangan, kurma ancur-ancuran itu tak berkurang kualitasnya. Karenanya pula, icip-icip sebelum membeli itu perlu. Beli produk dan jenis yang rasanya memenuhi selera Anda, walau soal selera… tak bisa diperdebatkan!(f)
