Food Trend
Nutrisi Menakjubkan dalam Sepotong Tempe

1 Jun 2015


Menjadi penganan berharga miring dan tidak berkelas menjadi label tempe untuk waktu yang sangat lama. Istilah ‘bangsa tempe’ pun sempat terucap dari mulut Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno, dalam orasinya untuk menganalogikan bangsa yang tertindas. Memang, proses pembuatan tempe dengan cara yang diinjak-injak membuat Bung Karno berkata demikian. Namun, kemajuan teknologi pangan dan banyaknya penelitian tentang tempe, menguak kekayaan nutrisi menakjubkan di dalamnya. Ini yang membuat tempe naik pamor dan sebenarnya pantas menjadi superfood.
   
Jika diteliti satu per satu, ada segudang manfaat tempe. Mulai dari antidiare hingga antikanker. Tempe juga baik untuk pencernaan. Kandungan Rhizopus yang memproduksi antibiotik dapat membantu penyembuhan diare dan meningkatkan berat badan bayi setelah diare. Karenanya, bubur tempe digalakkan sebagai makanan pendamping ASI.
   
Antioksidan dalam bentuk isoflavon banyak dijumpai. Daidzein, glisitein, dan genistein adalah tiga jenis isoflavon yang terkandung. Mereka muncul saat proses fermentasi kedelai menjadi tempe. Kandungan genistein tinggi ini dipercaya dapat memperlambat pertumbuhan tumor dan mencegah kanker.
   
Tempe juga memiliki efek menurunkan kadar kolesterol, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan mencegah penuaan dini. Kandungan protein yang tinggi dalam tempe dapat menggantikan protein hewani. Vitamin B12 pencegah anemia yang banyak terkandung pada produk hewani, juga terdapat dalam tempe. Tempe menjadi satu-satunya produk nabati potensial sebagai sumber vitamin B12. Inilah yang membuatnya populer di kalangan penganut vegetarian, selain rasanya yang lezat. Tentunya, semua dengan catatan: diolah secara benar. (f)
   


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?