Gemar makan ’nasi kucing’ di angkringan di Solo atau Yogyakarta? Nah, nasi jenggo ini adalah ’nasi kucing’ versi Pulau Dewata Bali. Dari segi porsi, sama-sama imut, harganya pun murmer, alias murah meriah. Awalnya, nasi jenggo adalah nasi bungkus khas Bali yang biasa dijajakan saat malam hari di salah satu sudut pasar senggol Suci.
Dulu, penggemar setia makanan ini adalah penjelajah kota di malam hari yang penampilannya mirip koboi wild west. Karena lagak mereka mirip jagoan, mereka pun dijuluki jenggo. Akhirnya, nasi bungkus ini juga ikut diberi nama nasi jenggo.
Sebungkus nasi jenggo berisi sekepal nasi putih, sejumput mi goreng, tempe kering, serundeng, sedikit ayam/daging/ikan suwir yang dibumbui khas Bali, dan sambal pedas.
Lama-kelamaan, nasi jenggo mulai lazim juga dikonsumsi untuk makan pagi. Habis, variasi lauknya lumayan komplet, porsinya yang imut juga sangat pas untuk dinikmati di pagi hari. Bagi masyarakat Bali yang terbiasa dengan cita rasa pedas, pilihan menu ini tidak membuat lambung kaget, tapi cukup untuk mengganjal lapar hingga siang menjelang.
Sebungkus nasi jenggo dengan teh manis hangat bisa jadi pembuka hari yang istimewa, jika Anda berkunjung ke Bali. Khusus Anda yang bukan penggemar pedas, bisa ’tes lidah’ dulu, untuk menguji kadar kepedasan dan keamanannya bagi perut Anda.(f)