Food Trend
Manggis

29 Jun 2013


Masih ingat nyanyian Tebak Manggis? Ratu buah satu ini memiliki ‘tanda khusus’ di ujung pusaran buahnya, bekas kelopak bunga, berjumlah 4 - 12 ‘kelopak’. Unik, karena jumlah itu sekaligus mengidentifikasikan jumlah isi di balik kulitnya yang tebal. Tak heran bila dari situ lahir aktivitas permainan (dan bahkan nyanyian) seputar ‘tebak manggis’.

Jenis pohon hijau abadi dari daerah tropika ini tumbuh   mencapai 7 sampai 25 meter. Buah yang masak berwarna merah keunguan. Ada juga varian yang kulitnya merah. Selain spesies Garcinia mangostana, Indonesia juga punya  spesis/subspesis lain, seperti Garcinia pedunculata, Roxburgh; Garcinia Kydia, Roxburgh; Garcinia indica, Choisy (Garcinia purpurea), Roxburgh; Brindonia indica, dan DuPetit-Thouars.

Selain tumbuh liar di hutan atau ditanam di pekarangan, pohonnya belakangan dibudidayakan di kebun-kebun luas untuk keperluan ekspor. Dari hutan Indonesia pula manggis menyebar ke berbagai negeri di Asia Tenggara. Bahkan, sejak tahun 1885, manggis merambah dunia lebih luas, dikembangkan sebagai tanaman kebun di utara Benua Australia, Amerika Tengah, Sri Lanka, Karibia, Malagasi,  juga Hawaii.

Tahan Lama

Kemungkinan manggis dijuluki sebagai ‘ratu buah-buahan’ berkat ragam khasiatnya. Data dan makalah ilmiah menyebut bahwa selain vitamin C, zat besi, niasin, kalsium, protein, serat, dan vitamin B1 & B2, manggis juga mengandung  katekin, polifenol, dan polisakarida yang berguna sebagai agen antioksidan serta bahan antibakteria.

Coba perhatikan, manggis sukar busuk, walau kulitnya mengeras menjadi kayu, atau jatuh dan lama berada di atas tanah. Mengapa begitu? Karena buah manggis mengandung xanthones, zat antioksidan yang luar biasa tinggi dibanding ragam buah segar lain.

Ekstraknya diyakini menghalau sel kanker, seperti kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus. Selain itu, manggis juga dipercaya mencegah tumbuhnya sel-sel pada penyakit leukemia dan memerangi beberapa penyakit mematikan, seperti diabetes, artritis, dan jantung.  Ratu buah ini juga mengurangi tekanan darah tinggi,  radikal bebas, melancarkan pencernaan. Jadikan manggis sebagai pencuci mulut tiap hari? Mengapa tidak!

Dalam sebuah makalah, Guru Besar MIPA Universitas Padjajaran Bandung, Prof. Dr. H.R. Sidik, menyebut, kulit buah manggis bisa mengobati penyakit  diare, seriawan, atau disentri tanpa mesti diolah rumit. Untuk mengobati diare, kita tinggal mencuci kulit buah, dipotong-potong dan direbus dengan sekitar 2 gelas air sampai volume air menyusut setengahnya. Setelah tidak panas, air rebusan boleh ditambahkan madu,  diminum 2 kali dalam sehari.
Untuk disentri, kulit buah manggis  direbus dengan 3-4 gelas air dan diminum dengan dosis 2 gelas sehari. Sedangkan untuk mengobati seriawan, air rebusan kulit buah manggis cukup dikumur-kumur saja sebanyak 3-6 kali dalam.(f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?