Food Trend
Keunggulan Tepung Nonterigu

7 Dec 2011

Imbauan untuk kembali menengok sumber pangan lokal untuk divariasikan menjadi aneka jenis sajian, dulu mungkin masih terasa jauh dari realitas. Sangat sulit untuk mengaplikasikan bahan-bahan segar menjadi kue-kue, misalnya, bila bahan tersebut tidak diolah dulu jadi bentuk tepung. Selain tepung terigu, yang banyak dijual paling cuma tepung beras dan tepung beras ketan.  

Kini, kita boleh berbangga hati. Beberapa jenis tepung nonterigu dari bahan lokal, sudah mulai bisa didapat di pasaran, meski jangkauannya mungkin memang belum terlalu luas. Mulai dari tepung cassava (singkong), tepung ubi ungu, tepung pisang, tepung ganyong, hingga tepung sukun.

Umumnya, tepung-tepung nonterigu ini memiliki kemampuan menyerap air yang lebih tinggi dibanding tepung terigu. Dari segi bisnis, hal ini jadi poin menguntungkan. Sebab, tepung nonterigu bisa menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak sehingga harga jual produk pun bisa lebih murah.

Keunggulan lain dari tepung nonterigu adalah memiliki kandungan oligosakarida bersifat prebiotik, yang sangat berguna untuk melancarkan pencernaan. Tapi, sayangnya, kalau dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan flatulensi, di mana oligosakarida akan menghasilkan banyak gas dalam perut. Jadi, inilah alasan kenapa banyak orang bilang, jangan kebanyakan makan ubi, nanti jadi sering buang angin.

Satu kehebatan tepung terigu yang sulit disaingi oleh tepung lainnya adalah kandungan gluten yang hanya ada pada tepung terigu (dalam jumlah sedikit, kandungan gluten bisa ditemukan di tepung ketan). Gluten merupakan salah satu protein penyusun tepung terigu yang membuatnya begitu ‘sempurna’ menjadi bahan dasar untuk adonan roti. Gluten inilah yang menyebabkan adonan roti bisa  elastis dan  mampu mengembang hingga 2 kali volume adonan awal. Tepung terigu juga berbau netral, tidak seperti tepung jenis lainnya yang umumnya terdeteksi lewat indra penciuman.

Di sisi lain, menurut Dr. Ir. Nuri Andarwulan, M.Si, sekitar awal tahun 2000-an, FAO (Badan Pertanian Dunia)  dan WHO (Badan Kesehatan Dunia) mengeluarkan deklarasi bahwa tepung terigu merupakan satu dari 8 kelompok pangan yang mengandung alergen (penyebab alergi). Hal ini otomatis menjadi lampu kuning bagi siapa pun yang sensitif (mudah alergi), salah satunya adalah penderita autisme. Sejak itulah, tepung-tepung nonterigu mulai dikembangkan sebagai langkah antisipasi. (f)

Apakah tepung ubi jalar bisa digunakan untuk membuat cake? Ini jawabannya.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?