KECOMBRANG DI DAPUR ASIA
Di pasar tradisional di Vietnam, bahkan di pasar swalayan di Bangkok, Thailand, kaalaa atau kembang kecombrang mudah dicari di kios bumbu dapur. Tak sekadar untuk bahan sambal, tapi juga untuk masakan lain. Di sentra kuliner kakilima di Ho Chi Minh City, Vietnam, misalnya, rombongan backpacker Indonesia kaget karena menemukan ‘nasi uduk’ atau nasi lemak yang diberi topping rajangan kembang kecombrang. Harum santan padu-baur dengan harum kaalaa. Aha...!
Kecombrang sebagai bumbu masak juga populer di Malaysia. Di Pulau Penang misalnya, ada hidangan bernama Asam Laksa. Apa itu laksa, pasti pembaca femina lebih faham. Bedanya dengan laksa Indonesia (yang khas karena menggunakan temu mangga), laksa Malaysia satu ini menggunakan irisan kembang kantan atau kecombrang. Kuah asam laksa dibuat dari ikan yang dimasak sampai hancur. Kembang kecombrang dicampur untuk menetralkan amis ikan, sekaligus memberi penegasan rasa asam yang pas dari buah (asam) kecombrang.
Baru-baru ini, dalam ajang festival Culinary of ASEAN, negeri Singapura antara lain menghadirkan Kerabu Beehoon yang ternyata adalah mihun atau bihun kukus berbumbu asam pedas dari cabai, bawang merah, dan bunga kantan. Sajian sepinggan itu ditaburi kacang tanah tumbuk yang disangrai, plus beberapa lembar daun kemangi.(f)