Menjamurnya depot es memudahkan masyarakat Indonesia memperoleh es batu kapan saja, dengan harga yang kian hari kian terjangkau. Budaya minum es tak lagi mahal. Sajian dari es bermunculan, memperkaya peta kuliner Nusantara. Denys Lombard, dalam buku Nusa Jawa Silang Budaya (PT.Gramedia Pustaka Utama), banyak mengungkap gairah itu. Di antaranya dia menulis: “Delmas, petualang Prancis yang mampir di Batavia tahun 1895, menikmati segelas besar sidre-syampanye, minuman dari buah bercampur soda dan batu es.”
Menariknya lagi, kehadiran es batu ikut menginfiltrasi ragam minuman khas Nusantara yang populer sejak masa lampau. Banyak minuman tradisional Indonesia yang lantas berubah penyajiannya. Wedang-wedangan --wedang jahe, bajigur, kopi panas, teh hangat-- yang secara tradisi dihidangkan hangat di pagi atau malam hari, setelah diimbuhi es berubah menjadi minuman dingin yang segar.
Meski begitu, fungsi utama es sebagai pendingin atau pembeku minuman serta teknik pemanfaatannya tidak berubah. Pertama, es batu diremukkan dengan sebuah alat, kemudian pecahan-pecahan es yang dihasilkan digunakan untuk mendinginkan minuman atau bahan makanan lain. Teknik serupa juga berlaku untuk membuat es sirop, es kopi, es selendang mayang, es cendol Banjarnegara, hingga es bir pletok Betawi.
Memanfaatkan serbuk es yang diperoleh dengan menyerut potongan es batu menggunakan ketam (alat penyerut kayu) adalah cara lain untuk membuat minuman es. Berbeda dengan menyerut kayu, untuk mendapat serbuk es, ketam dipasang terbalik dengan gigi ketam di atas. Potongan es diserut-serutkan ke gigi ketam, hingga serbuk es meluncur keluar dari rongga bawah di antara gigi ketam. Serbuk es juga bisa didapat dengan penyerut mekanis yang digerakkan oleh roda putar. Es serut dan aneka es campur --es doger, es shanghai-- adalah contoh sajiannya.
Cara ketiga tak memanfaatkan es batu sebagai bahan dalam membuat minuman dingin, melainkan menggunakannya sebagai medium pendingin dan pembeku (refrigerator) minuman. Es puter, es goyang, es lilin, dan es mambo adalah contohnya. Belakangan, tugas es batu digantikan perangkat alat pembeku modern bernama kulkas. Tapi, untuk produk-produk tertentu, es puter atau es goyang misalnya, es batu tak bisa tergantikan. (f)