Food Trend
Deden Putra: Executive Pastry Chef, The Peninsula New York

11 May 2013


Kalau mau dirunut, bisa dibilang sudah banyak sosok profesional muda di bidang kuliner yang namanya bergaung di dunia internasional. Namun, boleh jadi baru segelintir yang mampu menduduki posisi penting di dapur negeri orang dan salah satunya adalah chef yang lima tahun belakangan ini malang-melintang sebagai executive pastry chef di tiga hotel berbintang di Amerika Serikat. Lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang pernah memenangkan kompetisi bergengsi di Santa Barbara ini juga sibuk menghiasi layar kaca di beberapa stasiun TV di New York (Rachel Ray, salah satunya).

Apa yang melatarbelakangi Anda masuk ke dunia kuliner?
Rasa cinta saya pada kuliner sudah mulai terbentuk sejak kecil karena sering ikut ibu saya masuk dapur. Kecintaan tersebut kian bertambah ketika saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan sukses memanggang croissant untuk pertama kalinya. Sejak itulah, saya menyadari bahwa passion saya adalah mengabdi di lapangan kuliner.
    
Apa menariknya profesi ini bagi Anda?
Ketika saya kecil hingga remaja, saya selalu tertarik bidang seni dan ilmiah. Nah, ini pun terbawa  tiap kali saya melakukan suatu hal, terutama bekerja. Bagi saya, seorang chef apa pun bidangnya, termasuk pastry dan dessert, bagaikan seorang seniman. Di saat yang bersamaan, mereka harus bisa menciptakan karya yang menggabungkan antara kreativitas, seni, dan pemikiran hingga menciptakan sesuatu yang bisa membangkitkan seluruh indra perasa seseorang.

Ceritakan satu hari dalam kehidupan seorang executive pastry chef seperti Anda!
Hmm…  tiap hari adalah hari baru untuk saya. Prinsip saya,  tiap orang selalu punya tempat di perutnya untuk dessert. Untuk itulah, meski saya dan tim sudah punya agenda  tiap harinya, kami harus sadar bahwa selalu ada kejadian tak terduga sepanjang hari. Entah itu dari tamu, rekan kerja, atau masalah pada produk. Ketika itu terjadi, kami harus cerdas, berkepala dingin, dan sigap menemukan cara yang berbeda untuk mengatasinya. Selalu bersikap positif dan berusaha menetapkan standar yang tinggi  tiap hari adalah salah satu yang kami lakukan.

Apa yang paling Anda senangi menjadi seorang pastry chef?
Membuat roti dan kreasi pastry yang baru  tiap harinya adalah passion saya. Setelah melihat orang yang menyantap hasil karya Anda terlihat puas, maka Anda tak akan berhenti berpikir untuk terus menciptakan produk baru. Berbagi keahlian dalam membuat kue  tiap hari kepada siapa pun yang ingin belajar, memotivasi mereka, dan melihat mereka sukses, menjadi hal yang paling menakjubkan.

Siapa yang paling berjasa dalam perjalanan karier Anda sampai saat ini?
Tentu saja ibu saya, karena beliau yang mengajarkan saya untuk mengenal
dapur dan isinya sejak saya kecil. Kedua, mentor saya ketika masih baru menjajaki dunia pastry di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Felix Schmid, namanya. Boleh dibilang, dialah pahlawan saya. Seseorang dengan pengalaman pastry yang hebat dan kecintaannya pada pastry yang mengagumkan, memacu saya untuk terus mengasah kemampuan hingga mampu berdiri dan maju seperti sekarang ini.

Tantangan terbesar yang sering Anda hadapi dalam bekerja di negeri orang?
Bekerja dengan ‘raja dapur’ yang berbeda dan memiliki latar belakang yang berbeda, tentu memerlukan kesamaan visi agar sama-sama bisa mencapai apa yang diinginkan, yakni memberi kepuasan pada indra pengecap  tamu yang datang. Namun, pada saat yang bersamaan kita juga bisa mendapatkan pengetahuan baru dan saling bertukar pikiran.

Sekian lama bekerja di negeri orang, apa yang paling Anda rindukan dari Indonesia?
Masakannya. Terus terang, biarpun lidah sudah bertualang,  kalau lagi kangen, tetap saja saya masak masakan Indonesia atau pergi ke resto Indonesia. Nasi goreng ikan asin lengkap dengan sambal dan lalapan  adalah makanan favorit saya, ha… ha… ha….



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?