Meringue yang sempurna tidak bisa didapat begitu saja. Setelah pemilihan bahan fondasi awal, Anda harus membaca resep dengan hati-hati. Gunakan peralatan yang tepat, sesuai dengan karakter yang dibutuhkan.
1. Kebersihan, Penting!
Pastikan seluruh alat dari wadah, spatula, whisk untuk mixer atau baloon whisk yang digunakan bersih dan bebas lemak. Adonan meringue sangat sensitif pada kehadiran kotoran berupa sisa lemak yang mungkin tertinggal di peralatan Anda. Sedikit saja kontaminasi lemak akan mebuat putih telur tidak dapat mengembang dengan sempurna.
2. Timbangan Digital
Keakuratan kala menimbang bahan turut menjadi kunci sukses membuat meringue. Akan lebih baik jika Anda menggunakan timbangan digital agar angka yang terbaca lebih akurat. Jika tidak ada, Anda tetap bisa menggunakan timbangan biasa namun timbang dengan baik jumlah bahan sesuai resep.
3. Piranti Logam atau Kaca
Beberapa chef meyakini penggunaan peranti berbahan dasar logam atau kaca lebih baik. Bahan logam atau kaca akan menjaga suhhu adonan tidak cepat ‘panas’. Jika terpaksa menggunakan wadah dari ,olesi bagian dalamnya dengan air jeruk lemon lalu lap hingga kering sebelum digunakan. Tujuannya untuk menghilangkan sisa lemak yang mungkin masih melekat. Bahan dari plastik cenderung lebih sulit dibersihkan dari lemak. Dan, wadah berbahan plastik akan membuat meringue Anda kurang sempurna karena adonan putih telurnya akan cepat berair akibat panas.
4. Cek Suhu Oven
Dalam memanggang, suhu oven bisa bervariasi, tergantung pada jumlah meringue yang dibuat. Pada prinsipnya, meringue membutuhkan suhu pemanggangan yang relatif rendah dalam waktu yang cukup lama. Idealnya, panaskan dulu oven hingga bersuhu 150°C, supaya permukaan kering dan renyah, begitu loyang berisi adonan dimasukkan langsung turunkan ke suhu 110- 120°C agar bagian dalamnya matang. Jika menggunakan oven tangkring (overn yang diletakkan di atas kompor), biasakan untuk mengecek suhu oven dengan thermometer khusus.
5. Mixer
Gunakan mixer kecepatan tinggi dalam mengocok adonan putih telur, supaya volume yang terbentuk bisa lebih banyak. Jika menggunakan kecepatan rendah, volume telur akan sulit terbentuk dengan baik dan cenderung cepat cair. Jika Anda menggunakan balloon whisk, kocok dengan cepat hingga putih telur kaku.(f)
