Food Trend
Cerita di Balik Wiener Schnitzel

8 May 2016


Sajian yang terkenal di kawasan Jerman dan Austria ini terbuat dari irisan tipis daging sapi muda yang digoreng dalam minyak banyak, dan dihidangkan bersama irisan lemon, selai ligonberry, erdapfel potato salad (jenis salad khas Jerman), pomme frits (kentang goreng), atau kentang yang ditumis bersama mentega dan parsley. Untuk menghasilkan warna kuning kecokelatan, terkadang dibalut telur dan tepung panir.

Salah satu sumber, William Harlan Hale, dalam buku Horizon Cookbook dan Illustrated History of Eating and Drinking Throught the Ages, mengatakan, sajian ini merupakan turunan dari masakan khas Italia yang bernama cotoletta milanese, daging berbalut tepung yang digoreng hingga kuning kecokelatan.

Namun, kepopuleran sajian ini berujung di dapur negeri Wina, saat Roman Apicus, pimpinan tentara Romawi, menguasai Wina. Masyarakat Wina menyebutnya Wiener schnitzel. Wiener berarti ‘orang Wina’ dan schnitzel berarti ‘irisan tipis daging sapi muda’. Jika disatukan, sajian ini memiliki nama ‘irisan tipis daging sapi muda milik orang Wina’.

Pada pertengahan tahun 1800, banyak imigran asal Jerman yang hijrah ke Texas. Saat itu daging sapi muda sulit ditemukan karena harga yang terlampau mahal. Mereka pun menggunakan daging sapi berumur yang bertekstur keras. Untuk menyiasati agar daging menjadi empuk, daging dimemarkan hingga melebar tipis. Bukan hanya pada daging sapi, ini juga berlaku untuk daging babi atau ayam.

 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?