Ne-Yo tampil atraktif di panggung Java Jazz 2017
Foto: Puji Maharani
Sambutan riuh lebih dari dua ribu penonton bergema di Hall D2 Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (5/3) malam lalu, ketika band acid jazz asal Inggris Incognito naik panggung untuk menutup hari ketiga Java Jazz Festival (JJF) 2017. Menginjak tahun ke-13, salah satu perhelatan musik jazz terbesar di dunia ini belum kehilangan pesonanya bagi para penikmat musik dari berbagai kalangan usia.
“Dengan adanya tiket harian khusus pelajar seharga Rp.400.000, JJF jadi lebih terjangkau untuk anak muda. Demi menyaksikan Incognito dan Grace Sahertian hari ini, saya sudah membeli tiket sejak bulan lalu,” ungkap Karina, mahasiswi asal Jakarta. Ia pun menilai, deretan pengisi acara JJF tahun ini turut menunjukkan warna-warni musik jazz masa kini. Namun, masih terselip nama-nama musisi yang aliran musiknya lebih condong ke pop, R&B, hingga hip-hop. Di antaranya adalah Afgan, Ne-Yo, Naughty by Nature.
Di luar itu, JJF 2017 tampak memanjakan penonton dengan berbagai kolaborasi maupun image berbeda yang diperkenalkan para pengisi acara lewat proyek terbaru mereka. Contohnya Armand Maulana, yang tampil solo di hari ketiga, setelah sempat berbagi panggung dengan Yura Yunita, Tulus, Glenn Fredly, dan Saykoji sehari sebelumnya.
Dua hari tampil di JJF 2017 bukan berarti Armand absen menikmati acara dari seberang panggung. Salah satu yang sempat disaksikannya adalah penampilan rekan-rekan sejawatnya seperti Andi /rif, yang tampil bersama MLD Jazz Project Season 2. Vokalis Gigi ini pun memiliki pandangan tersendiri perihal penonton JJF tahun ini.
“Sebagian pembeli karya musik berada di rentang usia remaja hingga awal 20-an. Jadi, bila kelihatannya penonton muda bertambah banyak, sebenarnya itu juga karena kita bertambah tua, hahaha…” (f)
Baca Juga:
Topic
#javajazz2017, #javajazz