Career
Bos Bikin Susah

15 Nov 2011

Dengan seenaknya dia memarahi kita di depan umum, menuding kita atas kesalahannya, hingga curhat tentang masalah pribadinya, tapi gaji kita nggak pernah naik! Mencoba melamar ke perusahaan lain, panggilan yang datang nihil. Terpaksa, deh, bertahan dalam situasi ‘panas’ dengan bos.

1. Lempar Bola
Bos selalu saja buang badan setiap ada kesalahan. Saat bawahannya kena semprot big boss, nggak satu pun kata-kata pembelaan atau rasa tanggung jawab sebagai atasan terlihat. 
Solusi:
Membantah perkataan bos di depan big boss hanya akan memperburuk situasi. Kalau ogah disalahkan atas ulah bos, bicarakan dengan bos secara personal dengan sopan.

2. Labil Memutuskan
Kemarin mengatakan A, sekarang meminta B. Bos memang plin plan sehingga bikin nama kita—sebagai eksekutor—jelek di mata klien!
Solusi:
Kita dapat mengevaluasi hasil kerja yang ada. Lalu, informasikan pada bos mengenai pandangan klien tentang hasil kerja yang tidak konsisten dan dampak buruknya.

3. Asisten Musiman
Tugas kita sehari-hari adalah menemani bos ke bank atau mencarikan dia tiket pesawat dengan harga promo untuk berlibur. Padahal sejak bekerja di kantor ini, kita hanya menandatangani kontrak jabatan sebagai staf administrasi, bukan personal assistant!
Solusi:
Sisi positif dari masalah ini, kita dipercaya bos mengenai hal-hal pribadinya. Tapi pekerjaan kita tentunya bertambah. Mintalah bos untuk menentukan prioritas. Mau kita mengerjakan tugas utama atau mendahulukan kepentingan bos?

4. Ditunda Saja, Ya…
Divisi personalia mengingatkan bahwa cuti kita hampir hangus, tapi bos menolak saat kita mengajukan cuti karena banyak pekerjaan. Arrgghhh…!
Solusi:
Yakinkan bos kalau kita bisa menyelesaikan pekerjaan sebelum cuti. Negosiasikan waktu yang tepat dengan bos, atur beban kerja dan manfaatkan waktu secara maksimal untuk bekerja saat menjelang cuti.

5. ‘Mengaum’
Bos mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil kerja kita dengan berteriak di depan seluruh karyawan. Huft….
Solusi:
Terlepas kita salah atau nggak, berteriak bukanlah sikap profesional. Bos yang hobi berteriak biasanya dibenci para karyawan. Jika terjebak dalam situasi ini, kita harus tenang, jangan terpancing emosi. Sikap diam kita atau menyesal akan membuat teriakan bos mereda. Setelah suasana enak, bicara baik-baik dengan bos. Akui kesalahan, lalu tawarkan solusi. Bilang juga padanya bahwa kita bersedia ditegur baik-baik jika ada kesalahan. CC






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?