Career
Asyiknya Cuti!

13 Mar 2012

Hampir setiap hari kita pulang larut malam demi menyelesaikan tugas kantor. Bahkan weekend pun kita bela-belain kerja karena deadline yang super mepet. Maklum, deh, tugas lagi banyak-banyaknya. Kalau seperti ini terus pasti bakal jenuh juga. Makanya, nggak ada salahnya memanfaatkan jatah cuti tahunan kita untuk beristirahat. Penting banget, tuh, untuk recharge energi dan pikiran!

Sangat Bermanfaat
    Secinta-cintanya kita pada pekerjaan, bukan berarti nggak butuh cuti. Menurut Darmawan, konsultan karier dari Iradat Konsultan, cuti tahunan sebaiknya tetap diambil demi keseimbangan diri. Cuti itu bisa kita gunakan untuk mengganti waktu kerja dengan kepentingan pribadi, misalnya datang ke acara keluarga.
    Dengan meluangkan waktu untuk bergaul atau menambah waktu untuk diri sendiri, kita bisa menjaga vitalitas diri. Begitu masuk kerja lagi, kita bisa lebih kreatif dan produktif.

Nggak Sembarang Cuti

Cuti nggak mesti nunggu kita stres atau kelelahan. Lebih baik jika cuti direncanakan 1 atau 2 bulan sebelumnya. Bicarakan rencana ini dengan atasan, juga nyatakan rencana kerja menjelang cuti sehingga tugas nggak menumpuk di hari-hari menjelang cuti.
    Cara lain, saat mendapat jatah cuti baru, hitung hari-hari yang membutuhkan cuti, contohnya acara keluarga. Sisa jatah cuti dibagi dua, untuk liburan pribadi dan keperluan mendadak—misalnya ada anggota keluarga yang sakit. Rencana ini untuk menghindari cuti 'terpaksa' menghabiskan jatah cuti karena masa berlaku cuti akan berakhir atau ada keperluan mendesak sementara jatah cuti tahunan sudah habis.

Ini Tanda Butuh Cuti!

  • Kita mulai jarang berkomunikasi dengan teman dan keluarga sampai-sampai kita merasa kesepian.
  • Mulai sering lupa dan kehilangan konsentrasi bekerja.
  • Makin sering cemas dan takut menjalani deadline yang ketat.
  • Merasa nggak lagi tertantang dengan pekerjaan
  • Nggak bersemangat datang ke kantor—bahkan mendengar nama kantor saja sudah bete. 
  • Penampilan kita saat ke kantor nggak serapi biasanya. Kalau tadinya rambut kudu tertata rapi, sekarang sisiran aja malas. CC



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?