Career
Strategi Politik Kantor (Part 1)

13 Nov 2012

Ternyata bekerja menuntut kita memperhatikan hal lain di luar tanggung jawab pekerjaan: politik kantor. Mau nggak mau, suka tidak suka, kita harus 'nyemplung' juga di dalamnya, terutama saat situasi di kantor bertentangan dengan kemauan kita.

Namanya juga politik, tentu perlu strategi untuk memenangkannya. Jangan tunda lagi, yuk, belajar sekarang juga! Dimulai dari pengertian politik kantor serta efek positif dan negatifnya.




Rekan kerja kita pintar memakai kelebihannya untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya pengurangan beban kerja, promosi jabatan sampai perhatian lebih dari atasan. Biasanya mereka inilah yang kita anggap berpolitik di kantor.


Definisi politik di dunia profesional sendiri masih subjektif. Masing-masing orang punya persepsi berbeda. Ada yang menilainya sebagai kecurangan, ada juga yang menganggapnya sebagai strategi.

Menurut konsultan karier Yani Karina Tasha, politik kantor bisa dibenarkan selama dilakukan secara santun dan beretika. Kita bisa juga menjadikannya alat bantu untuk mencapai tujuan karier.

"Dengan berpolitik, kita mengasah kemampuan berinteraksi, memimpin, cerdas dalam bersikap, kesadaran diri, dan (punya) strategi bersaing. Politik di kantor juga bisa memotivasi kita untuk berkompetisi dengan rekan kerja lain," jelas Yanti.

Selain itu, ada juga efek negatifnya yakni menjadi kurang fokus pada pekerjaan, yang ada di otak hanya tujuan pribadi.

Saat ini wajar saja, sih, kalau kita masih anti politik kantor. Masa, sih, kita harus sikut-sikutan rekan kerja demi jabatan atau cari muka ke big boss agar posisi tetap aman? Kenyataannya, jika kita tidak ikut 'bermain' dalam lingkaran, bisa jadi karier kita jalan di tempat.

Kita memang masih bisa bersikap netral dengan tidak ngegosipin atau memfitnah orang lain. "Jangan memihak, lebih baik jadi pengamat saja. Jika harus mengomentari sesuatu, tunjukkan kalau itu pandangan pribadi kita," saran Yani.

Memang nggak selamanya kita cari aman terus. Satu saat kita harus mengambil sikap atau memihak pada kubu tertentu. Karena itu, kita harus cerdas membaca situasi. Menurut Yani, kita harus mempelajari politik kantor, agar kita bisa menentukan bagaimana harus bersikap. CC



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?