Career
Bangkit dari PHK! (part 2)

19 Dec 2012

'Anda dipecat!' Siapa, sih, di antara kita yang nggak merasa shocked dan tertekan begitu mendengar kata-kata ini diucapkan atasan? Kehidupan kita yang awalnya serba teratur dan terencana pasti langsung berantakan begitu kita terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK!
    Kita kudu segera bangkit dari kesedihan, tuh, kalau nggak mau terus terjebak dalam situasi ini!


Tetap produktif
Memperoleh pekerjaan baru memang nggak secepat membalikkan telapak tangan. Terkadang kita memerlukan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan sebelum berstatus sebagai karyawan suatu perusahaan lagi. Sambil mengisi waktu, kita tetap kudu produktif menghasilkan hal positif, tuh!
    Coba, deh, gali potensi dalam diri kita. Biasa bekerja sebagai sekretaris bukan berarti kita nggak memiliki keahlian lain, kan? Kalau kemampuan bahasa asing kita di atas rata-rata, bisa banget, tuh, kita mengajar privat untuk anak-anak sekolah atau mendaftar sebagai tutor di lembaga kursus terdekat!
    “Waktu luang menunggu pekerjaan bisa kita manfaatkan untuk mendalami potensi diri, seperti menekuni bidang wirausaha yang sering kita impikan. Tentu saja kita bisa melakukannya dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Jika kita hobi membuat kue atau merangkai aksesori, misalnya, kini kita bisa menjualnya di pasaran,” tambah Mia.
    Selain pekerjaan paruh waktu atau wirausaha, kita juga bisa menggunakan waktu yang kita miliki untuk menambah wawasan. Apalagi, nih, belakangan ini perusahaan hanya mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi karena mengalami krisis global.
    Jadi boleh saja kita menguras tabungan untuk mengikuti kursus yang mendukung pekerjaan kita nantinya seperti bahasa, fotografi hingga manajemen perkantoran!

Jujur dan terbuka
Setelah menunggu sekian lama akhirnya ada perusahaan yang tertarik dan ingin mewawancarai kita? Jangan sia-siakan kesempatan ini! Selain membekali diri dengan penampilan rapi dan sopan (contek gaya kantor CC!), kita kudu siap menjawab pertanyaan-pertanyaan sang pewawancara!
    Kita mungkin sudah pernah mengalami proses ini saat melamar pekerjaan sebelumnya, tapi ada beberapa pertanyaan 'baru' yang mesti kita antisipasi, misalnya tentang alasan kita keluar dari perusahaan dulu. Sepahit apapun kenyataannya, untuk pertanyaan satu ini sebaiknya kita menjawab dengan jujur.
    “Kalaupun dipecat karena kekhilafan kita, kemukakan kesalahan kita tersebut secara obyektif tanpa 'bumbu' apapun. Bersikap jujur adalah solusi tepat karena perusahaan sewaktu-waktu bisa mengecek riwayat kerja kita di perusahaan sebelumnya. Jika mengungkapkannya dengan baik, kita justru bakal mendapat nilai plus karena kejujuran kita!” ujar Mia.
    Dijamin, deh, mengawali sesuatu dengan kejujuran bakal memperlancar jalan kita selanjutnya. Apalagi jika kita bisa menjadikan kesalahan kita di masa lalu sebagai bekal untuk memperbaiki performa kerja kita.
    Ditambah dengan komitmen kerja yang baik dan semangat juang yang tinggi, pada akhirnya pastilah ada perusahaan yang mau memperkerjakan kita! Tetap semangat! CC



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?