Money
Alokasi Tepat THR Tetap Utuh

16 Jul 2013

Jujur, selain libur, hal yang paling kita tunggu menjelang Lebaran pastinya THR. Transferan terlambat dua hari saja, kita sudah berkicau kesal di sosmed, hehehe. Sayangnya THR jarang bertahan, malah seringnya sudah habis sebelum hari raya, dan ujung-ujungnya pakai kartu kredit juga, deh. Agar tahun ini THR bersisa bahkan utuh, cek alokasi THR yang tepat berikut ini.

Beberapa langkah ini akan memudahkan kita mengatur THR.


THR = Bujet Tahunan
Menurut Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA, CCO & Senior Advisor Ardana Consulting, tujuan utama THR memang untuk kebutuhan hari raya, tapi jangan hanya terbatas untuk itu karena masih banyak pengeluaran tahunan kita.

Alokasikan dulu pos-pos pengeluaran yang sifatnya wajib—yang jika nggak segera dibayar akan ada konsekuensinya. Misal, premi asuransi, pajak kendaraan, iuran tahunan kartu kredit, sewa apartemen, PBB, biaya pendidikan, THR asisten rumah tangga, dan zakat.
Setelahnya, baru, deh, alokasikan THR untuk tabungan dan kebutuhan nonprime, seperti berbuka puasa di resto, liburan, dan belanja.



Bujet Mudik

Mudik cenderung menjadi pengeluaran terbesar dalam alokasi THR kita. Boleh saja, sih, namun Fithri Adam dari One-Shildt Financial Planning menyarankan untuk tidak sepenuhnya mengharapkan THR untuk biaya mudik. 

“Anggap mudik sebagai liburan, jadi bujetkan pula biayanya dari gaji bulanan sebesar 10-20 persen. Saat memutuskan akan mudik, minimal 50% dananya sudah tersedia,” jelas Fithri.

Yosephine menambahkan perlunya menyiapkan dana darurat mudik, untuk mengantisipasi kejadian tak terduga selama perjalanan mudik. Misal, mendadak harus transit di salah satu kota akibat macet.

Bayar Cicilan Bunga Tinggi
Jika cicilan bulanan ada yang tidak tercover oleh gaji, misalnya kredit berbunga tinggi seperti Kredit Tanpa Agunan, kita boleh menggunakan THR untuk menutupinya. Karena jika menunggak melunasi KTA, risikonya besar.

Baca selengkapnya di rubrik Atur Uang Cita Cinta No. 15/XIV yaa..





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?