Suasana kerja yang tidak nyaman, karier yang mandek, konflik internal adalah sebagian alasan kenapa karyawan memutuskan untuk resign. Namun kalau dipertimbangkan lebih matang lagi, hal-hal tersebut sebenarnya kurang kuat untuk dijadikan alasan untuk mundur.
Ada beberapa hal penting lain yang wajib jadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk benar-benar cabut dari kantor.
Stuck
Apakah kita memang sudah sangat stuck di sana? Bukan hanya persoalan kenyamanan rekan-rekan kerja saja tapi juga job desk. Atmosfer kantor sudah tidak mendukung kita untuk maju dalam karier ke depannya. Apalagi kita masih muda dan ada banyak kesempatan terbentang luas di luar sana.
Promosi
Apakah dalam waktu dekat ini, kita akan mendapatkan promosi kenaikan jabatan atau tidak. Jangan sampai karena emosi sesaat membuat kita mengambil keputusan yang salah. Resign di saat tak tepat, padahal kalau bersabar beberapa bulan akan ada perubahan.
Konflik Pribadi
Jangan pernah menjadikan konflik pribadi sebagai alasan untuk pindah kerja. Bila kondisi yang membuat kita memutuskan untuk cabut, bisa dibilang ini alasan yang kerdil dan akan disesali di kemudian hari. Kantor baru bukan jaminan orang-orang di sana bakalan asyik juga.
Finansial
Jangan sok idealis deh, bagaimanapun juga ekonomi tetap menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Kalau memang kondisi ekonomi tidak memungkinkan untuk kita meninggalkan pekerjaan, cobalah untuk bertahan sembari mencari yang terbaik datang.
Tawaran Menarik
Kalau kita mendapatkan tawaran menarik bekerja di tempat dimana bisa mengaktulisasikan diri lebih lagi, kenapa tidak? Pindah kerja sah-sah saja, asal punya alasan kuat. Apalagi kalau alasannya karena ‘pinangan’ dari tempat lain yang lebih menjanjikan.
Problem tak Selesai
Menghindari dari masalah yang belum selesai, kemudian menjadi alasan kita untuk hengkang dari kantor juga bukan keputusan tepat. Bukan hanya meninggalkan kesan buruk tetapi juga bukan tak mungkin kalau kabar kita meninggalkan kantor dengan kesan jelek sampai ke kantor baru.
Ada beberapa hal penting lain yang wajib jadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk benar-benar cabut dari kantor.
Stuck
Apakah kita memang sudah sangat stuck di sana? Bukan hanya persoalan kenyamanan rekan-rekan kerja saja tapi juga job desk. Atmosfer kantor sudah tidak mendukung kita untuk maju dalam karier ke depannya. Apalagi kita masih muda dan ada banyak kesempatan terbentang luas di luar sana.
Promosi
Apakah dalam waktu dekat ini, kita akan mendapatkan promosi kenaikan jabatan atau tidak. Jangan sampai karena emosi sesaat membuat kita mengambil keputusan yang salah. Resign di saat tak tepat, padahal kalau bersabar beberapa bulan akan ada perubahan.
Konflik Pribadi
Jangan pernah menjadikan konflik pribadi sebagai alasan untuk pindah kerja. Bila kondisi yang membuat kita memutuskan untuk cabut, bisa dibilang ini alasan yang kerdil dan akan disesali di kemudian hari. Kantor baru bukan jaminan orang-orang di sana bakalan asyik juga.
Finansial
Jangan sok idealis deh, bagaimanapun juga ekonomi tetap menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Kalau memang kondisi ekonomi tidak memungkinkan untuk kita meninggalkan pekerjaan, cobalah untuk bertahan sembari mencari yang terbaik datang.
Tawaran Menarik
Kalau kita mendapatkan tawaran menarik bekerja di tempat dimana bisa mengaktulisasikan diri lebih lagi, kenapa tidak? Pindah kerja sah-sah saja, asal punya alasan kuat. Apalagi kalau alasannya karena ‘pinangan’ dari tempat lain yang lebih menjanjikan.
Problem tak Selesai
Menghindari dari masalah yang belum selesai, kemudian menjadi alasan kita untuk hengkang dari kantor juga bukan keputusan tepat. Bukan hanya meninggalkan kesan buruk tetapi juga bukan tak mungkin kalau kabar kita meninggalkan kantor dengan kesan jelek sampai ke kantor baru.
