Tenaga kerja terampil merupakan salah satu komoditi di ASEAN Free Trade Area (AFTA) di 2015. Dalam hitungan bulan, siapkah tenaga profesional Indonesia bersaing dengan aliran tenaga kerja asing di era pasar bebas ini?

Di balik pesimisme yang selama ini banyak ditemui dalam peliputan berbagai media, Accenture membawa optimisme baru yang cukup signifikan bagi masa depan Indonesia di ajang AFTA. Hasil penelitian terbaru Accenture menemukan bahwa 96 persen wanita karier di Indonesia sepakat bahwa peningkatan Career Capital – yang didefinisikan sebagai “kredibilitas di hadapan kolega dan kelompok”, merupakan hal yang penting diraih untuk kesuksesan karier.

Penelitian ini mengkaji bagaimana pria dan wanita karier di 32 negara memaknai Career Capital mereka. Penilitian ini melibatkan 4.100 responden, 100 di antaranya berasal dari Indonesia. Majalah femina menjadi kolaborator dalam melakukan riset kualitatif terhadap faktor-faktor unik yang memengaruhi Career Capital wanita karier di Indonesia. Hasil penelitian ini diungkap dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia (International Women's Day) yang jatuh pada 8 Maret 2014, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (7/3).

Dalam Career Capital, setiap orang memiliki set skill yang unik dan langka yang menjadi kekuatan dalam posisi tawar mereka sebagai seorang profesional.  Tentunya, skill menjadi salah satu modal utama dalam persaingan global. Modal penting lainnya adalah kesiapan menghadapi perubahan. Dengan berlakunya AFTA dijamin akan terjadi banyak perubahan yang menggoyang comfort zone para profesional di tanah air. Rupanya, bekal ini juga dimiliki oleh wanita karier di Indonesia!

“Hasil penelitian ini mengungkap bahwa 58 persen berpendapat bahwa karyawan yang paling sukses adalah mereka yang dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan di lingkungan kerja. Sebanyak 72 persen menyatakan siap menghadapi perubahan!” ungkap Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture saat mempresentasikan hasil studi.

Seperti apa posisi wanita karier Indonesia saat diadu dengan wanita karier ASEAN lainnya? Dari studi ini terungkap bahwa wanita karier di Indonesia lebih berani mengajukan promosi (38%) daripada wanita karier di Malaysia (22%) dan Singapura (16%).

“Sebanyak 62 persen wanita karier di Indonesia menganggap bahwa etika kerja yang tinggi merupakan kontribusi terpenting dalam dunia kerja. Dalam hal ini Indonesia lebih unggul daripada Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand,” ungkap Neneng lagi.


Naomi Jayalaksana
Foto: Corbis

---