Trending Topic
Tradisi Pernikahan Dunia

11 Oct 2012







Tradisi Pernikahan Cina


Setelah semua acara lamaran sudah dipersiapkan, saatnya merapikan tempat peraduan kedua mempelai. Tradisi merias kamar pengantin dilakukan juga seminggu sebelum Hari H berlangsung. Menghias kamar merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh para orang tua kedua mempelai.

Di era modern, menghias kamar dapat dilakukan oleh para perias pengantin. Menghias kamar pengantin dengan warna merah melambangkan kebahagiaan dan semangat hidup, lampu lentera juga kerap diletakkan di dalam kamar. Lentera ini menyimbolkan harapan agar dapat menerangi langkah kedua mempelai dalam menjalani kehidupan bersama.

Saat pagi di hari pernikahan atau malam sebelumnya, pengantin dimandikan dengan air diresapi dengan berbagai jeruk, selain untuk melembutkan kulit hal ritual ini dipercaya untuk membersihkan dirinya dari pengaruh roh jahat. Setelah rambutnya ditata, pengantin akan mengenakan qipao tradisional atau cheongsam, sebuah gaun ramping pas di badan di penuhi bordiran burung phoenix khas yang biasanya berwarna merah untuk pernikahan, karena merah dipercaya membawa keberuntungan dalam budaya Cina.

Lalu, pengantin yang wajahnya ditutupi oleh kerudung sutra merah berhiaskan jumbai dan manik-manik yang disebut mahkota phoenix ini dipertemukan dengan mempelai pria. Ada dua cara bagaimana pengantin wanita meninggalkan rumahnya. Yang pertama cara tradisional dimana si pengantin wanita berangkat sendiri ke rumahnya yang baru. Yang kedua adalah cara kontemporer yang melibatkan pengantin pria, yang datang menjemputnya dan tak jarang diiringi dengan perayaan kecil sepanjang perjalanan. Kembang api dan mercon dinyalakan untuk menyambut kedatangan pengantin wanita, sekaligus untuk mengusir roh jahat.

Kedua mempelai kemudian berdoa untuk menghormati langit dan bumi dan juga para leluhur pengantin pria. Pengantin pria kemudian menyingkapkan kerudung mempelainya. Prosesi dilanjutkan dengan jamuan minuman untuk mempelai dan para tamu. Kedua mempelai  meminum anggur dari cawan yang disambungkan dengan seutas benang merah. Dan, saling memberikan minuman, satu teguk secara bersamaan, sebagai simbol keselarasan dalam hidup.

Kemudian pengantin wanita menuangkan teh untuk disuguhkan kepada semua anggota keluarga pengantin pria, dimulai dari yang tertua. Setelah ritual penyuguhan teh ini biasanya sang mempelai wanita akan mendapat lae see, sebuah amplop merah berisi uang atau perhiasan dari keluarga mempelai pria.







Tradisi Pernikahan India

Sebelum pengantin wanita India menikah, ia dan teman-teman wanitanya sibuk mencari kain sari dan menghias tangan dan kaki mereka dengan desain rumit yang disebut mehndi. Desain ini sementara dibuat dari daun henna yang dikeringkan ,dan bisa bertahan selama beberapa minggu layaknya tato temporer. Henna merupakan simbol dari keberuntungan, kesehatan dan sensualitas, dan konon dipercaya dapat mengusir setan, menarik energi baik, dan menyuburkan. Desain menhdi sangatlah rumit butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya.

Pada hari pernikahan, prosesi dimulai pagi hari di kuil atau tempat kediaman mempelai wanita. Dimulai dengan ritual doa untuk kedua mempelai yang di pimpin oleh seorang pendeta, yang disebut dengan prosesi pooja.
Setelah doa selesai dibacakan, kedua mempelai melakukan tukar cincin dan tukar rangkaian bunga yang dikalungkan di leher masing-masing.  Kemudian, kedua mempelai berjalan mengelilingi altar sebanyak 3 kali, sebagaimana yang kita saksikan di film-film india.

Acara dilanjutkan dengan makan bersama yang menghidangkan makanan besar, dimana semua tamu maupun kerabat duduk berderet di kursi.  Diatas meja di sajikan berbagai macam santapan seperti buah mangga, pisang, acar, kelapa, nasi, juga berbagai macam kari, papad, payasam, masala, chapati di atas daun pisang.

Pramusaji berjalan berurutan membagikan makanan kepada para tamu undangan, dimulai dari nasi, lauk pauk berupa kari-karian, sambal dari ampas kelapa. Setiap makanan habis pramusaji akan selalu mengisi kembali makanan, karena itu apabila telah merasa kenyang, Anda harus menggulung daun pisang yang berada di hadapan kita, sebagai tanda Anda sudah cukup makan. Para kerabat pun juga memberi hadiah uang dalam keranjang kepada pasangan pengantin baru, untuk membantu mereka memulai rumah tangga baru.



Tradisi Pernikahan Jerman

Adalah tradisi orang Jerman merayakan malam sebelum hari pernikahan, dikenal dengan acara polterabend, yang artinya “petang berpesta”. Acara ini juga dianggap sebagai gladi bersih untuk pesta pernikahan hari berikutnya, dan dilanjutkan dengan persembahan hiburan drama pendek atau pantomim spontan yang meramalkan gambaran kehidupan calon pasangan baru yang akan menikah besok.

Di akhir pesta, semua orang berdansa, dan diakhiri dengan membanting peralatan makan minum yang terbuat dari kaca, gelas atau keramik., melambangkan awal hidup baru bagi pasangan mempelai. Orang Jerman percaya bahwa roh jahat selalu mengendap-endap di balik acara-acara bahagia dan bersiap menebarkan kegelapan.

Untuk menyambut hari pernikahan agar berjalan lancar, para tamu biasanya memukuli panci-panci, meletuskan cambuk dan memukul-mukulkan tongkat kayu karena dipercaya bunyi-bunyian yang ramai akan menahan roh-roh jahat tetap di pesisir pantai.

Kebanyakan orang Jerman beragama katolik maupun protestan, setelah perkawinan sipil berlangsung maka akan dilanjutkan dengan pertukaran sumpah di gereja. Dalam tradisi jerman, pengantin pria dan wanita pergi dan pulang dari gereja menaiki kereta kuda. Kemudian, pengantin wanita yang mengenakan gaun putih dan berjalan menyusuri lorong bersama sang ayah, yang mengantarkannya kepada pengantin pria menunggunya di altar.
Setelah diberi pemberkatan oleh pendeta, kedua mempelai saling bertukar cincin kepercayaan yang disebut dengan trauringe, dimana kedua mempelai mengenakan cincinnya di jari manis tangan kanan. Pengantin kemudian akan menaiki kembali kereta kuda menuju sebuah hotel untuk menyelenggarakan resepsi.



Tradisi Pernikahan Yahudi (Israel)

Upacara pernikahan berlangsung di bawah chuppah (kanopi), tempat suci yang melambangkan dimana pasangan baru ini akan membangun rumah tangga bersama-sama.
Untuk mengucap syukur, Chatan (mempelai  laki-laki) dan Kallah (pengantin wanita) akan meminum anggur dari cawan. Kemudian, seorang rabi (pendeta) akan membacakan doa pengudusan untuk mensahkan kedua mempelai sebagai pasangan suami- istri.

Dalam hukum Yahudi, pernikahan menjadi resmi ketika Chatan memberikan sesuatu yg berharga ke Kallah. Hal ini secara tradisional dilakukan dengan sebuah cincin. Cincin harus terbuat dari emas polos, tanpa cacat atau ornamen,diharapkan bahwa pernikahan akan menjadi keindahan sederhana yang bertahan sepanjang masa.
Chatan mengambil cincin kawin di tangannya, kemudian menempatkan cincin di jari telunjuk tangan kanan Kallah. Namun, jika Kallah juga ingin memberikan cincin ke Chatan, hal ini hanya boleh dilakukan diluar chuppah, seperti yang ditentukan oleh kitab suci Taurat.

Prosesi dilanjutkan dengan pembacaan ketubah (kontrak pernikahan) yang menguraikan berbagai tanggung jawab Chatan, yang tak hanya memberikan istrinya sandang, pangan, papan namun juga memperhatikan kebutuhan emosionalnya.

Dokumen perjanjian ini ditandatangani oleh dua orang saksi, dan mengikat kedua mempelai secara hukum. Seringkali ditemui ketubah dibingkai dan dipajang sebagai sebuah karya seni yang indah di rumah.

Kemudian prosesi diakhiri dengan tradisi pemecahan gelas oleh pengantin pria. Chatan meremukkan gelas di bawah kakinya sebagai lambang semangat kebahagiaan hari pernikahan, disambut dengan teriakan "Mazel tov!" (good luck!) oleh para tamu. Pasangan baru kemudian diantar ke "kamar yichud" dan dibiarkan selama beberapa menit. Saat-saat pengasingan menandakan status baru mereka hidup bersama sebagai suami dan istri.

Selama seminggu setelah pernikahan akan ada perayaan melalui hiburan musik, tari,aksi  juggling, dan akrobat untuk menghibur para tamu dan kerabat.




Tradisi Pernikahan Peru

Orang-orang Peru sangat menjunjung tinggi ritual pernikahan tradisional. Seorang pria akan meminta izin menikahi seorang wanita langsung kepada orang tuanya. Bila orang tua calon mempelai wanita setuju maka akan dijawab dengan sebuah anggukan .

Seperti upacara pernikahan lainnya, kedua mempelai akan memakai kostum pernikahan tradisional. Gaun mempelai wanita biasanya warna putih dilengkapi dengan kerudung putih,dipercantik kilauan tiara diatas kepala.

Prosesi dimulai dengan pertukaran janji pernikahan, yang kemudian disusul oleh pemberkatan orang tua anggota keluarga masing-masing. Seorang wanita yang dianggap sesepuh juga akan memberikan wejangan mengenai tugas dan tanggung jawab kedua mempelai dalam kehidupan pernikahan.

Upacara pernikahan akan ditutup dengan resepsi mewah. Menghadirkan persembahan musik seperti lagu tradisional Quechua yang dinyanyikan disertai dengan gerakan tari. Para pengantin baru juga bergabung dengan tarian. Ini adalah momen perayaan kegembiraan.

Akan banyak tamu yang hadir dari kedua keluarga pengantin yang turut mendoakan sekaligus memberikan banyak hadiah untuk kebahagiaan kedua mempelai. Tamu akan disambut dengan hidangan menggugah selera khas Peru serta beberapa hidangan manis, seperti kue. Yang menarik dalam perayaan  pernikahan Peru, adanya sebuah kue pengantin unik bertingkat. Di setiap layer kue akan terdapat pita yang dikaitkan dengan sebuah cincin. Bila seorang wanita lajang berhasil menarik cincin saat pasangan pengantin memotong kue, dipercaya sang wanita tersebut  yang akan menikah selanjutnya.

Woro Hartari Trianti


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?