Sebelum pendakian:
- Siapkan fisik dan mental terlebih dahulu. Mental lebih pada kesiapan dan kepercayaan diri Anda untuk mengalahkan rasa takut. Latihan fisik berupa jalan kaki seminggu sekali selama satu jam cukup membantu melatih otot-otot kaki dan meningkatkan stamina. Lakukan latihan fisik ini setidaknya 3 bulan sebelum pendakian.
- Pelajari objek gunung yang akan didaki dan rute perjalanan yang akan ditempuh. Jika Anda pertama kali naik gunung, sebaiknya ditemani guide yang sudah berpengalaman untuk membantu Anda jika mengalami kesulitan di jalan.
- Bawalah bekal makanan yang cukup untuk perjalanan Anda. Cokelat, roti baguette, kentang, dan telur rebus sangat disarankan karena mengandung kalori tinggi. Tak ada salahnya membawa mi instan untuk keadaan darurat.
- Take nothing but pictures, leave nothing but footprints, kill nothing but time. Prinsip ini perlu dipegang semua pendaki gunung, terutama mereka para pemula. Sebaiknya tidak mengambil apa pun dari gunung. Bawalah kamera untuk mengabadikan momen dan memotret bunga-bunga cantik seperti edelweiss.
- Sediakan kantong plastik untuk tempat sampah. Jangan meninggalkan sampah di gunung.
- Lakukan teknik berjalan pendek-pendek. Tiap 10 menit lemaskan otot kaki dan badan. Ini berguna untuk pengaturan napas dan stamina.
- Waspadai mountain sickness. Kondisi kekurangan oksigen ini terjadi bila seseorang tidak atau belum terbiasa dengan dataran tinggi dan langsung mendaki tanpa adaptasi yang cukup. Biasanya kondisi ini muncul di ketinggian lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut.
- Lebih berhati-hatilah saat turun. Kecelakaan justru terjadi 90% saat turun gunung. Hal ini karena beban kaki saat turun bertumpu pada tumit, bukan pada lutut.
- Sama seperti saat mendaki, saat turun pun Anda tak perlu tergesa-gesa. Tiap 10 menit, istirahatkan otot kaki. Hal ini juga dilakukan agar tubuh Anda beradaptasi dengan lingkungan.
- Beristirahat dan makanlah yang cukup saat menempuh perjalanan pulang. (f)