Trending Topic
Risiko dan Ekspektasi Belanja Online

4 Jan 2013


Sebagai pembeli yang pintar, ada banyak sekali pertimbangan kita sebelum kita mengklik tombol ‘buy’ dan ‘pay’. Cyltamia mengingatkan, pertimbangan ini bukan soal kualitas produk dan harga saja, tapi juga berbagai ketentuan pembelian yang mungkin tidak terlihat langsung di laman yang kita kunjungi.  “Jangan hanya katalognya yang kita browse. Kita juga harus giat membaca syarat dan ketentuan atau terms and conditions (T&C) yang ada,” sarannya.
    
Customer yang pintar tidak hanya mampu menemukan deal terbaik, tapi juga mengerti haknya sebagai pembeli. Biasanya, ini tercantum di bagian T&C yang terdapat di bagian atas atau bawah laman utama. Misalnya, apakah barang yang sudah dipesan bisa diganti atau dibatalkan? Untuk produk elektronik, apakah ada garansinya? Apakah harga diskon berlaku untuk semua produk? Berapa lama waktu pengirimannya?
   
Kebanyakan situs belanja besar menerapkan ketentuan pengembalian dan penukaran barang atau return/exchange policy. Bahkan, menurut data yang dikumpulkan beberapa online shop  klien Amanda, mereka mengalami peningkatan penjualan setelah menetapkan ketentuan ini.

“Saat customer tahu bahwa barang yang salah bisa ditukar atau dikembalikan, mereka jadi lebih yakin untuk membelinya,” kata Amanda. Meskipun, pada praktiknya mengembalikan barang itu butuh waktu. Belum lagi mereka juga mungkin harus menanggung sendiri ongkos kirimnya. Akhirnya banyak yang enggan melakukannya.

Dengan banyaknya hal yang harus kita teliti sebelum membeli, Cyltamia menyarankan supaya kita tidak emosional saat berbelanja online. “Jangan karena sudah telanjur jatuh cinta pada barangnya, atau buru-buru mengejar waktu diskon tiket pesawat, kita jadi gegabah. Kemungkinan barang yang kita terima tidak sesuai, jadi lebih besar,” ujarnya, mengingatkan.

Menurut pengamatan Amanda, item yang paling banyak terjual dari online shop  adalah baju-baju yang harganya di bawah Rp300.000. “Di sini penjual bisa melihat bahwa pembeli umumnya rela mengambil risiko salah barang kalau harganya tidak terlalu mahal. Di saat yang sama, barang-barang yang murah juga tidak bisa diharapkan terlalu bagus kualitasnya,” tuturnya.

Pada akhirnya, menjadi online shopper memang dibutuhkan keberanian dan kerelaan mengambil risiko. Intinya, kita juga harus pandai mengatur ekspektasi. “Kita harus mengerti bahwa barang yang kita terima bisa jadi tidak sama persis dengan gambar atau harapan kita. Menjadi online shopper yang andal juga butuh pengalaman. Mana toko yang bisa diandalkan, mana yang tidak,”  kata Cyltamia, mengakhiri.
    



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?