Trending Topic
Rame - Rame Hijaukan Kota

8 Jan 2013



Menurut survei UNEP (United Nations Environment Programme) 2009, Jakarta menempati urutan ketiga terburuk kualitas udaranya di dunia. Tak perlu menunggu pemerintah lakukan sesuatu, tiru saja kampung-kampung berikut yang masyarakatnya bergerak secara mandiri menciptakan lingkungan asri dan hijau.


KAMPUNG RT09/RW01 SUNTER JAYA, TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA
Berkah Dari Sampah
Di tengah buruknya kualitas air dan udara akibat perusakan lingkungan di sekitar Kali Sunter, ternyata masih ada permukiman padat yang rindang dan asri. Gerakan penghijauan telah dimulai sejak 2008 silam untuk menciptakan hunian yang nyaman ditinggali. Guna memperoleh pupuk gratis, warga pun mengolah sampah organik mereka menggunakan komposer, alat pembuat kompos praktis tanpa bau yang diciptakan oleh salah satu warganya, R.B. Sutarno. Dengan alatnya, cukup dibutuhkan waktu 2 minggu sampah telah menjadi kompos.
Sampah telah mendatangkan berkah dari hasil penjualan alat komposer, pupuk cair dan pupuk padat dengan harga terjangkau. Tak hanya itu, tanaman sayur-mayur dan tumbuhan obat beserta keterangan detailnya yang tergantung di tiap potnya, membuat kampung ini mandiri menyediakan apotek hidup dan kebutuhan pangan bagi warganya.



KAMPUNG RT07/RW04 KEDOYA, JAKARTA BARAT
Swasembada Bank Sampah
Sejak tahun 2007 lalu warga bahu-membahu menghijaukan lingkungan. Di sepanjang gang-gang sempitnya, berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman obat, tumbuh menghiasi rumah warga. Menyiasati minimnya pekarangan, warga membuat rak susun dan pot gantung. Selain penghijauan, kampung ini juga menyoroti persoalan kebersihan di mana sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan sering menghambat aliran sungai dan menyebabkan banjir.
Bank Sampah pun dibentuk dan dikelola oleh Ibu Mimi. Swasembada memilah sampah rumah tangga akhirnya bisa menambah penghasilan warga. Sebagian lainnya diberdayakan menjadi barang kerajinan yang bermanfaat, misalnya alat tulis, tas, payung, dan dompet. Atas dasar kreativitas mereka mengelola sampah menjadi barang bermanfaat, kampung ini pun keluar sebagai juara pertama lomba penghijauan MKBJ (Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku) mewakili wilayah barat Jakarta di putaran pertama (Mei-Juli 2012).



KAMPUNG RT008/RW01 SUSUKAN, JAKARTA TIMUR
Disesaki Ribuan Pot
Letaknya yang persis di belakang gedung Balai Latihan Kerja Pengembangan Industri tak membuat kampung ini tak dikenal. Sebaliknya, kampung ini amat terkenal dan menarik kunjungan tamu-tamu dari seluruh Nusantara hingga luar negeri, seperti Australia, Jepang, dan Singapura. Tak mengherankan, begitu menjejakkan kaki rasanya seperti tengah berada di tempat retreat yang penuh kedamaian. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah segarnya hijau dedaunan dari pepohonan besar dan ribuan pot  yang menghiasi pekarangan rumah warga perkampungan yang dihuni sekitar 100 kepala keluarga ini.
Semua bermula pada tahun 2006, ketika seorang warga yang pencinta tumbuhan, Suprijadi DS, bersama ketua RT setempat, M. Abdul Syukur, menggagas penghijauan di lingkungan tempat tinggal mereka yang gersang. Aturan minimal memelihara 5 pot tanaman pun diberlakukan. Juara kebersihan dan pemanfaatan pekarangan DKI Jakarta (2006) pun diraihnya, disusul sederet penghargaan sejenis tiap tahunnya. Tahun ini, kampung ini menempati urutan kedua pemenang MKBJ.
Suprijadi juga mengolah sampah buah menjadi pupuk cair yang dijual mulai dari Rp5.000. Kebersihan kampung ini juga juara, tak terlihat sampah sama sekali di jalannya. Tiga bak sampah besar yang memisahkan sampah kering, basah, dan fermentasi (kompos) disediakan beserta mesin pencacah daun. Hasil komposnya dapat dinikmati warga secara gratis.



KAMPUNG RT09/RW03 CEMPAKA PUTIH TIMUR, JAKARTA PUSAT
Disiplin Kerja Bakti
Kerja keras warga bergotong-royong tiap bulannya membersihkan sampah dan selokan secara rutin sejak tahun 2007 lalu berbuah manis. Kebersihan dan keasrian permukiman padat penduduk ini patut diacungi jempol. Berbagai jenis tanaman, mulai dari tanaman obat, tanaman hias, buah, hingga tanaman  lindung tumbuh subur di sepanjang gang-gang sempitnya.
Kreativitas warga membuat pergola yang dirambati pohon markisa, sehingga menciptakan lorong teduh nan cantik dipandang mata, mengundang warga lain dari luar kota berkunjung untuk mencontohnya. Tak ayal, kampung ini pantas keluar sebagai pemenang putaran pertama (Mei-Juli 2012).lomba sosialisasi penghijauan MKBJ untuk wilayah pusat Jakarta yang diprakarsai oleh Bank Mandiri.



KAMPUNG WISATA AGRO RAWAJATI, PANCORAN, JAKARTA SELATAN
Kampung Percontohan
Memasuki kawasan ini rasanya seperti tidak sedang berada di tengah Kota Jakarta. Nyaris tak menyisakan area kosong, seluruh area diselimuti  aneka tumbuhan yang menyejukkan pandangan dan udara. Tak terbayangkan kalau dulunya wajah permukiman ini kumuh.  Transformasi ini berkat aturan menanam minimal 7 pohon untuk  tiap rumah, yang dijalankan sejak tahun 2003 lalu. 
Mereka juga kreatif mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos dan nonorganik menjadi barang kerajinan. Pemanfaatan tumbuhan juga dilakukan, misalnya lidah buaya sebagai cendol dan obat ketombe. Tak mengherankan, kampung ini dijadikan proyek kampung percontohan (2005) oleh pemerintah.(f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?