Trending Topic
Pornografi & Anak: Orang Tua Terbuka Lebih Aman?

3 Jan 2012

Kenali Larakter Anak lebih dalam

Serbuan informasi berbau pornografi, yang mungkin diterima anak-anak dari berbagai media, bisa saja menyisakan jutaan pertanyaan dalam benak mereka. Anak-anak dapat menyerap mentah-mentah apa saja yang mereka lihat atau tonton tanpa disaring terlebih dahulu. Karena merasa bingung dan tidak mengerti, wajar saja bila kemudian anak-anak mulai mengajukan pertanyaan tentang apa yang dirasakan, didengar, dan dilihat berkaitan dengan seksualitas.

Terkadang, sebagai orang tua, Anda bisa terlalu jauh menginterpretasikan pertanyaan anak. Padahal, mungkin mereka hanya ingin tahu hal sederhana. Jika Anda keburu panik, komunikasi dengan anak pun langsung terhambat. Sebenarnya, kegagapan orang tua dalam menghadapi pertanyaan anak memang tak bisa dihindari. Jadi, daripada menyuruhnya diam atau marah-marah, sebaiknya Anda bersikap tenang. Tidak berarti harus menjawab layaknya ahli. Berikan jawaban singkat, sederhana, namun jelas.

Jadi, meski pertanyaan yang dilontarkan kerap membuat Anda geleng-geleng kepala, lebih baik Anda tidak langsung bersikap paranoid atau mem-blacklist media dan teknologi tersebut. Karena, masih ada aspek positifnya. Keterbukaan yang terjalin antara orang tua dan anak-anaknya memang bisa mencegah aksi ‘ngumpet-ngumpet’ si anak saat ingin melihat hal-hal berbau pornografi.

Mulailah menyelami karakter anak Anda lebih jauh. Bila memiliki anak pendiam dan jarang curhat pada orang tuanya, sebaiknya Anda yang memulai memecah kebisuan. Caranya, sebisa mungkin mendampingi mereka saat menonton teve atau kala ‘bergumul’ dengan komputer dan ponsel.

Yang perlu diketahui, selain akses pornografi yang bisa didapat di rumah, ternyata lingkungan anak-anak juga berperan ‘mencekoki’ mereka dengan informasi bermuatan pornografi. Contohnya, anak Anda disuruh membuka situs tertentu oleh teman sekolahnya. Maka itu, Anda juga bisa mengenal teman-teman anak, sehingga bisa sekaligus memantau pergaulan anak. Karena, tidak jarang, dari lingkungannya, anak-anak bisa lebih mengenal fitur ponsel terbaru atau situs populer ketimbang Anda.

Bersahabat dengan teknologi

Sebagai orang tua, usaha memantau masuknya muatan pornografi secara internal (rumah) dan eksternal (lingkungan), ternyata belum cukup untuk membendung asupan pornografi pada anak. Untuk itu, Sigit menambahkan, agar usaha lebih optimal, orang tua harus mau memahami teknologi informasi Anak-anak zaman sekarang sudah canggih-canggih. Jadi, orang tua tidak boleh gaptek (gagap teknologi). Setidaknya, mengikuti perkembangan teknologi

Tapi, sebenarnya, seberapa bahaya, sih, teknologi itu bagi anak-anak? Teknologi selalu memiliki dua sisi. Di satu sisi, Anda harus siap menerima manfaatnya, dan di lain sisi, juga harus siap menanggung dampak negatif dari teknologi tersebut. Nah, dampak negatif tersebutlah yang setidaknya bisa diproteksi orang tua, agar anak-anak bisa menikmati teknologi tanpa sembunyi-sembunyi.  

Sebagai contoh, TV kabel, suatu sarana informasi yang informatif dan aktual.  Sebetulnya TV kabel menyediakan sejenis parental lock yang berfungsi memblokir program tertentu. Caranya, fasilitas ini bisa diprogram pada televisi Anda dengan mencari fitur parental lock. Setelah diprogram, anak-anak Anda tidak akan bisa melihat program dewasa, karena untuk membukanya dibutuhkan password.

Lantas, bagaimana dengan internet, apakah juga memiliki proteksi? Meskipun cemas membayangkan banyaknya gambar maupun pose berbau pornografi yang bisa diakses anak, sebaiknya Anda jangan langsung melarang mereka menyusuri dunia maya. Pasalnya, internet merupakan jendela dunia, dan Anda bertanggung jawab memenuhi kebutuhan untuk pengembangan diri anak. Jika Anda menutup jalan si anak menuju internet, bisa jadi mereka juga menutup diri dari lingkungan.  

Jangan khawatir, masih banyak cara, kok. Sebagai langkah awal, orang tua dapat meletakkan komputer di ruangan yang Anda bisa leluasa melihat apa yang dikerjakan anak-anak. Sambil mengawasi dan menemani anak bermain internet, orang tua dianjurkan mulai aktif mengecek ‘history’ yang umum terdapat pada tampilan pencarian situs.

Selain itu, hampir sama layaknya parental lock yang digunakan pada TV kabel, pada internet juga memiliki parental control. Sarana ini merupakan sejenis software atau peranti lunak yang berfungsi menyaring situs-situs dewasa. Software ini efektif memblokir materi-materi pornografi karena mampu mengenali web-web berisi pornografi, kekerasan fisik, bahkan memblokir situs rasis/kebencian. Hanya, untuk memprogramnya, Anda perlu membeli software tersebut. 

Kendati sudah tersedia proteksi, bukan berarti Anda bisa sepenuhnya melepas anak-anak menonton teve atau bermain internet di rumah tanpa pendamping dan batas waktu, lho. Memberikan batas waktu perlu, agar anak juga tidak teraliensi dari dunia nyata. Anak-anak kan butuh bermain di dunia luar.

Jadi, orang tua harus berada selangkah lebih maju dibandingkan anak, karena lingkungan mampu membuat mereka sangat kritis dan cerdas dalam banyak hal, salah satunya pornografi.

Menyaring Situs Porno

Tidak hanya bisa memblokir situs-situs khusus dewasa, software-software berikut ini juga mampu mengontrol penggunaan komputer berdasarkan waktu (time limit). Misalnya, hanya bisa diaktifkan dua hari dalam seminggu, masing-masing enam jam.
  • Safe Eyes 2006  49,95 dolar AS/tahun (Go.pcmag.com/safeeyes2006)
  • iShield 24,95 dolar AS (Go.pcmag.com/ishield)
  • PC Moderator  89,95 dolar AS (Go.pcmag.com/pcmoderator)
  • Content Protect  39,99 dolar AS/tahun (Go.pcmag.com/contentprotect)
  • Net Nanny  39,99 dolar AS/tahun (www.netnanny.com) (f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?