Trending Topic
Penuh Konsentrasi

26 Aug 2013

Saat berkendara, yang penting memang sampai selamat di tujuan. Tetapi,
Menurut situs lifestyle di New York, womansday.com, wanita memiliki beberapa kebiasaan ‘tak sehat’ saat menyetir mobil. Misalnya, menggunakan ponsel, mencuri waktu untuk berdandan, mengenakan heels, berkendara dengan kecepatan tidak konstan, dan mengerem mendadak. Selain berbahaya, kebiasaan itu  juga terbilang tidak ramah lingkungan.

“Sebenarnya, pria maupun wanita sama saja. Hanya, pengendara pria lebih berani bereksperimen saat menyetir. Jadi, walau pria juga suka ‘nyambi-nyambi’ saat nyetir, mereka lebih mampu menjaga konsentrasi ketimbang wanita,” Sony Hew, tuner racing car nasional dan direktur Amiaw Motor Sport (AMS), menjelaskan.
   
Sebaliknya, menurut pria yang pernah mengambil short course otomotif di Tom’s Racing, Jepang, ini wanita pengendara terbilang kurang terampil merespons pressure yang terjadi saat berkendara. Salah satunya, gara-gara  multitasking khas wanita yang terkadang ikut terbawa saat menyetir. “Padahal, saat menyetir, pengendara harus fokus menjaga jarak pandang ke depan, menyelaraskan pedal gas, dan memperhatikan kondisi lalu lintas,” ujar pria yang biasa dipanggil Amiaw ini.
   
Kalau bicara soal kebiasaan wanita, secara tidak sadar, masih banyak yang ‘nyambi’ dengan menelepon, menulis SMS, ataupun ngobrol lewat messenger. Padahal, kebiasaan ini jelas-jelas berbahaya, karena dapat memecah konsentrasi pengemudi, sehingga memperbesar risiko kecelakaan. “Kurangnya konsentrasi pengemudi saat berkendara adalah hal utama penyebab kecelakaan,” jelas Amiaw.    
   
Studi di Amerika Serikat dari University of North Texas Health Science Center menyebutkan, setidaknya sejak tahun 2001 hingga 2007, 16.000 pengemudi mobil tewas akibat sibuk mengutak-atik ponsel, baik itu menelepon ataupun ngobrol via SMS dan messenger saat sedang menyetir. Penelitian ini juga dimuat dalam American Journal of Public Health, 2010.
   
“Menelepon saat menyetir  bisa memecah konsentrasi. Fokus yang terpecah menyebabkan ketidakstabilan pengendara saat menginjak rem dan gas. Ini juga membuat mobil cepat rusak dan boros BBM,” jelas Amiaw.
   
Begitu pula aktivitas dandan yang biasa dilakukan saat lampu lalu lintas berwarna merah. Memang, kebiasaan ini sudah menjadi khas wanita. Bahkan, 1 di antara 5 wanita di Inggris mengaku selalu mencuri waktu untuk mengoleskan lipstik atau membubuhkan bedak saat menyetir.
   
Menurut studi dari Virginia Tech Transportation Institute, Amerika Serikat, berdandan sambil menyetir meningkatkan risiko kecelakaan 3 kali lebih besar ketimbang aktivitas bertelepon. “Intinya, pikiran dan tindakan yang bercabang ke mana-mana akan mengganggu konsentrasi menyetir, termasuk berdandan,” tambahnya.
   
Lalu, bagaimana mengenakan sepatu berhak tinggi saat menyetir? “Bagi saya tidak masalah. Asalkan, saat berjalan mengenakan high heels, ia mampu menjaga kestabilan langkahnya. Tetapi, bila langkahnya tertatih-tatih, jangan coba-coba, deh, menyetir pakai sepatu hak tinggi. Sebab, hal itu akan mengurangi kepekaan dan kestabilan pengendara menyelaraskan rem dan gas,” jelas pria yang juga aktif menjadi pembicara tayangan otomotif di beberapa TV swasta ini.
    
Karena itu, menurut Amiaw, pengendara mobil, terutama wanita, sudah harus membiasakan diri menyetir dengan teknik eco driving yang dianggap bermanfaat dan lebih sehat. “Dengan berpedoman pada eco driving, emisi gas buang dan polusi udara akan berkurang. Selain itu, bagi pengendara yang mempraktikkan eco driving dengan tepat, aktivitas menyetir jadi lebih nyaman dan menyenangkan,” tutur Amiaw.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?