Menurut sebuah laporan baru dari perusahaan yang bergerak di bidang pencegahan penipuan, ID Analytics. Pencuri identitas berhasil mencuri informasi pribadi dari sekitar 2,4 juta orang Amerika yang meninggal setiap tahunnya, Bahkan terhitung angka pencurian identitas ini lebih dari 2.000 pencurian per hari. Sungguh fantastis!!
Berdasarkan laporan ID Analytics, Para penjahat atau buronan biasanya mengajukan permohonan kartu kredit, ponsel dan hal lain yang memerlukan pemeriksaan kredit, dengan menggunakan identitas curian ini.
Dari data yang diperoleh sekitar 800.000 orang Amerika yang telah meninggal mendapatkan identitas mereka dicuri dengan sengaja, dan lain 1,6 juta identitas yang dicuri secara kebetulan - ketika pencuri identitas menggunakan nomor Jaminan Sosial yang kebetulan cocok dengan individu yang meninggal, maka jika pencuri tersebut berhutang pada bank pihak yang akan diburu bukanlah si pencuri melainkan keluarga orang yang identitasnya dicuri.
Kemudian, untuk menentukan berapa banyak orang yang meninggal mendapatkan identitas mereka dicuri setiap tahun, Analytics ID mengumpulkan nama, tanggal lahir dan nomor Jaminan Sosial yang tertera pada 100 juta aplikasi kredit.
Stephen Coggeshall, kepala kantor teknologi di Analytics ID menjelaskan, "Biasanya, yang menjadi korban utama ketika pencuri menggunakan identitas orang yang meninggal untuk mengajukan produk kredit, adalah bank sebagai pihak pemberi pinjaman. Tapi anggota keluarga yang identitasnya dicuri juga harus berhati-hati.", jelas Stephen.
"Anggota keluarga korban pencurian identitas juga dapat menjadi korban, karena merekalah yang mengurus harta atau kepemilikan orang-orang yang telah meninggal tersebut, termasuk uang jaminan sosial," ujar Stephen.
Sangatlah penting bagi anggota keluarga yang masih hidup untuk memantau status terakhir dari identitas almarhum setidaknya satu tahun, sehingga segala harta benda serta kepemilikan orang yang sudah meninggal tersebut tidak disalahgunakan oleh orang lain.
Woro Hartari Trianti
