Trending Topic
Operasi Plastik Menginvasi Dunia

22 May 2013

Dari masa ke masa, wanita tak bisa dipisahkan dengan konsep menjadi cantik.  Dalam cerita Mesir kuno, ada Cleopatra, Ratu Mesir yang selalu tampil cantik dan anggun. Sosoknya digambarkan dengan hidung yang mancung dan sedikit bengkok, serta dagu yang menonjol. Ditambah, rambut hitam panjang yang diikat ke belakang dengan poni di dahi yang legendaris, menobatkannya sebagai ikon kecantikan abadi. Lalu, ada Kim Kardashian yang memiliki payudara, lekuk pinggang hingga bokong nyaris sempurna. Kemolekan tubuh ratu reality show Amerika Serikat ini menjadikannya kiblat untuk bentuk tubuh idaman.

Baik Cleopatra maupun Kim punya ‘perjuangannya’ sendiri untuk mendapatkan kecantikan sempurna mereka. Begitu pula dengan wanita zaman sekarang, yang punya tuntutan tinggi untuk tampil lebih cantik. Tak cukup hanya berhias diri dengan pakaian model terbaru atau make up gemerlap saja. Entah karena mengikuti tren atau sekadar ingin meningkatkan kepercayaan diri, mereka pun tak segan merogoh kocek untuk mendapatkan kecantikan, salah satunya lewat  operasi plastik.  

Operasi plastik bukan lagi hal yang tabu. Terbukti, hasil penelitian yang dilakukan oleh International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) menunjukkan bahwa  tiap tahunnya terjadi peningkatan angka penggunaan operasi   plastik di dunia. Berdasarkan data ISAPS tahun 2011, Amerika Serikat tetap menduduki peringkat pertama negara dengan jumlah populasi dokter bedah plastik tertinggi di dunia, diikut Brasil, Cina, Jepang, dan Meksiko. Yang menarik,  Asia justru disebut sebagai kawasan dengan tingkat tindakan operasi plastik yang cukup tinggi. Tahun 2010 saja tercatat, 360.000 wanita di Korea Selatan melakukan operasi plastik.

Kota Seoul di Korea Selatan menduduki peringkat pertama kota dengan jumlah operasi plastik terbanyak di dunia. Diperkirakan, di kampung halaman para artis K-POP yang demamnya sudah menyerang dunia ini, para gadis sejak usia 19 tahun telah melakukan operasi plastik untuk  mengubah penampilan mereka. Pembentukan kelopak mata ganda yang membuat mata tampak lebih besar dengan mengurangi kelebihan kulit di atas kelopak (blepharoplasty), menjadi favorit para wanita muda ini.

Di Cina, memiliki wajah ala bangsa Skandinavia yang berhidung tinggi dan berdagu lancip tak kalah diminati. Tak sedikit dari mereka yang lantas rela  ke meja bedah, demi mendapatkan hidung yang lebih mancung, mata belok, dan wajah yang tak lagi bulat.

Lalu bagaimana dengan Indonesia, apakah operasi plastik diminati seperti halnya di Korea dan Cina?  Menurut dr. M. Samiaji, SpBP, dokter spesialis bedah yang sempat praktik di salah satu rumah sakit di Korea Selatan, tingkat keberanian wanita Korea untuk melakukan bedah plastik estetis memang lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. “Kecantikan ideal di mata wanita Korea adalah seperti wanita-wanita Barat yang memiliki mata besar, hidung mancung, dan wajah oval. Aslinya, wanita Korea bermata sipit, hidung tidak terlalu mancung, dan bentuk muka yang cenderung kotak karena garis tulang rahang dan tulang pipi yang tegas,” papar pria yang akrab disapa Aji ini.

Diakuinya, kemajuan industri hiburan  Negeri Gingseng ini sedikit banyak mendorong  makin tingginya minat bedah plastik estetis. Siapa yang tak terpana melihat wajah cantik milik Song Hye Kyo, bintang serial drama Korea Full House yang namanya sempat masuk di peringkat 18 dari 100 wanita tercantik di dunia. Aji membenarkan, industri hiburan memang menuntut penampilan artisnya   sempurna, belum lagi Korea Selatan memiliki agenda untuk menyaingi industri hiburan Hollywood.

“Akhirnya, para produser berusaha menciptakan figur idola yang penampilan fisiknya ideal. Hal ini yang kemudian ditiru wanita-wanita dari kalangan umum lainnya untuk melakukan bedah plastik estetis,” ujar Aji ini.

Tak heran jika akhirnya kondisi ini mendorong pesatnya pertumbuhan klinik bedah plastik estetis di Korea. Bahkan, iklannya pun bisa dengan mudah ditemui di media massa. “Kemajuan teknologi kecantikan juga mendorong hal ini. Dokter spesialis  makin banyak dan mereka memiliki teknik yang  makin baik, ditunjang teknologi yang kian mutakhir. Akhirnya, ‘kecantikan yang sempurna’ menjadi lebih mudah dilakukan dengan pisau bedah. Dampaknya, mendorong meningkatnya antusiasme orang lain untuk mengikuti cara tersebut,” tambahnya.

Sejak kembali ke Indonesia, tahun 2012 lalu, Aji melihat  makin banyak klinik kecantikan yang menawarkan bedah estetika di kota-kota besar di Indonesia. Tak hanya itu, menurut pengamatannya, usia orang yang melakukan bedah plastik estetis juga terbilang  makin muda. “Makin banyaknya referensi yang didapat mengenai bedah plastik dan contoh sukses orang  yang pernah melakukannya  membuat mereka berpendapat bahwa bedah plastik hal yang wajar dilakukan,” katanya.

Berada dalam lingkungan atau komunitas yang terbuka mengenai  operasi plastik bisa menjadi pendorong seseorang untuk tertarik dan ikut melakukannya. Menurut pengamatan Fayanisa, psikolog remaja dan dewasa dari Psychological Practice, umumnya keluarga memiliki peranan yang signifikan dalam membangun sikap anak untuk mempersepsikan dirinya. “Maka, ketika seorang ibu memberikan perhatian yang tinggi pada penampilannya, anak bisa saja meniru,” katanya. Hal inilah yang terjadi dalam hubungan ibu-anak yang ingin memperbaiki penampilannya dengan operasi plastik.

Kenyataan ini diakui pula oleh Renny Sutiyoso, Clinic Director BeYouTiful Esthetic, Jakarta. Menurutnya, sejak dibuka 1,5 tahun lalu, perkembangan jumlah pasien di kliniknya terus meningkat. Tak kurang dari lima pasien membuat janji dengan dokter spesialis bedah plastik tiap harinya. Padahal, ia mengaku tidak melakukan promosi yang gencar. “Pasien datang karena referensi dari keluarga atau teman yang puas dengan perawatan yang kami berikan. Kini, jumlah pasien kian banyak hingga kami berencana untuk melakukan perluasan klinik ini,” kata Renny, yang bekerja sama dengan dr. Teuku Adifitrian, SpBP atau Tompi.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?